10 Destinasi Dunia Video Game Impian untuk Aksi “Kabur Aja Dulu”!

10 Destinasi Dunia Video Game Impian untuk Aksi “Kabur Aja Dulu”!

Author picture
Author picture
the video game world that you wish you lived in

Banjir tagar bertuliskan “Kabur Aja Dulu” memang tengah marak di Indonesia ketika artikel toplis ini ditulis. Pondasi respon ini sederhana, berawal dari ketidakpuasan beberapa warga Indonesia terhadap ragam kebijakan dan situasi yang tengah melanda negara tercinta kita ini. Di situasi inilah, ada mimpi untuk keluar lebih dahulu dari Indonesia, mencari kerja di luar negeri, dan baru kembali setelah situasi dianggap lebih kondusif. Luar negeri di sini tentu saja mengacu pada negara-negara yang dianggap memiliki kondisi lebih baik, dari masalah gaji, kualitas hidup, hingga kebijakan yang diambil oleh pemerintah di sana.

Situasi ini menggoda rasa penasaran kami untuk membayangkan apa yang akan terjadi bila sejak awal, opsi ini juga terbuka untuk dunia-dunia video game. Bahwa dengan pondasi kekuatan magis yang ada, rakyat Indonesia yang hendak “Kabur Aja Dulu” ini bisa menyelam ke dunia digital dan menikmati semesta video game manapun yang mereka inginkan. Tentu saja, dunia yang kami anggap akan lebih aman dan nyaman dibandingkan Indonesia saat ini.

Tentu saja, ada syarat dan ketentuan berlaku juga untuk artikel toplist ini. Bahwa semua dunia yang kami pilih di artikel ini selayaknya dan sesungguhnya dipandang dari sudut pandang seorang NPC alih-alih sang karakter utama. Jadi sekalipun sang karakter utama terlibat dalam bentuk banyak aksi kekerasan dan kehancuran, kita bisa jadi tidak mengetahuinya dan bukan bagian dari yang terdampak langsung. Atau lebih parahnya, kita adalah NPC yang sempat hidup di dunia utopia yang justru berujung “dikacaukan” oleh si karakter utama.

Lantas, dari semua dunia video game yang ada, mana yang menurut kami paling jadi impian untuk jadi destinasi Anda yang ingin “Kabur Aja Dulu”? Ini dia:

10. Ghost of Tsushima

Pulau Tsushima memang nyata, namun apa yang digambarkan oleh Sucker Punch Productions untuk pulau tersebut di masa invasi Mongolia adalah versi dramatis dan sinematik yang sangat dipercantik. Sebegitu luar biasanya hingga perjalanan Anda yang penuh dengan kematian dan darah pun tetap bisa dinikmati secara visual.

Tentu saja, akan sangat buruk jika Anda hidup di Pulau Tsushima di tengah invasi Mongolia yang brutal dan kebetulan, Anda terdampak langsung. Namun bayangkan jika Anda rakyat biasa yang walaupun lapar, tinggal di wilayah yang cukup jauh untuk tidak menarik perhatian pasukan Mongol sama sekali. Padang bunga warna-warni, terjam kuat ombak di tebing, hutan bambu yang luas, hingga kuil-kuil indah akan menemani hari-hari Anda.

Ini adalah kesempatan untuk bangun pagi dengan mata yang akan secara konsisten termanjakan. Ya sesekali Anda mungkin akan merasa seru mendengar soal gosip markas pasukan Mongol yang katanya dihabisi oleh orang tak dikenal seorang diri yang kabarnya juga merupakan seorang samurai.

9. Star Ocean 3: Till the End of Time

Sebuah teori yang sudah lama beredar, namun lebih intens dibahas di setidaknya satu dekade terakhir. Sebagian mereka yang awam mungkin mendapatkannya dari Matrix, namun tidak sedikit gamer yang sudah “diracuni” ide ini sejak era Star Ocean 3: Till the End of Time.

Pertanyaan besar yang digunakan berdiri di satu pondasi yang sama: apa yang akan Anda lakukan jika dunia ini ternyata hanyalah sebuah simulasi komputer saja? Bahwa kita semua hidup di game “The Sims” milik entitas yang lebih kuat, lebih berkuasa, dan punya computing power cukup kuat untuk mensimulasikan setiap partikel di keselurhan semesta, termasuk Anda?

Beberapa mungkin takut, namun beberapa yang lain, termasuk kami, justru melihatnya sebaga sumber ketenangan tersendiri. Kami mungkin akan mengambil langkah yang berbeda dibandingkan Neo dari Matrix atau karakter-karakter utama kita dari Star Ocean: Till the End of Time ini. Alih-alih berupaya melawan sang penggerak simulasi, bagaimana jika kita justru menawar untuk sebuah kehidupan simulasi lebih baik?

Bahwa kita ingin diterjunkan di sebuah dunia yang lebih indah, lebih damai, sebagai seorang yang kaya raya atau tampan luar biasa, dan tidak lagi pernah mengalami kesulitan hingga tiba saatnya kita harus “tewas” di dunia simulasi tersebut. Setelahnya? Memilih skenario dunia simulasi lain yang tidak kalah serunya.

8. Horizon Zero Dawn

Robot-robot raksasa dengan bentuk seperti hewan yang bertindak dan berpikir sendiri memang sebuah resep mimpi buruk. Namun di dunia Horizon Zero Dawn, eksistensi dan tingkat bahaya mereka sudah disamakan dengan binatang liar.

Oleh karena itu, mengabaikan aksi Aloy yang berusaha memecahkan misteri soal apa yang terjadi dengan bumi hingga situasi ini terjadi, kita yang hidup sebagai NPC di antara ragam suku yang ada sebenarnya bisa menikmati alternatif dunia Horizon Zero Dawn dengan cukup maksimal. Diperkuat dengan landscape yang indah, yang kini juga diisi dengan puing-puing peradaban misterius yang belum pernah Anda lihat sebelumnya, ini akan jadi dunia yang indah dan menarik penasaran di saat yang sama.

Sekali lagi, selama Anda tidak cukup gila dan memutuskan untuk bergabung dengan para pemburu untuk mencoba menghabisi Thunderjaw yang sedang lalu-lalang tentunya..

7. Bioshock Infinite

Tidak ada lagi dunia yang sebenarnya lebih indah dibandingkan dengan kota-kota utopia yang selama ini ditawarkan oleh semesta Bioshock, terutama Columbia untuk Infinite. Caci maki untuk sosok Booker DeWitt yang “sok” ini membuka bobrok-nya, ini sebenarnya jadi kota yang nyaman untuk ditinggali.

Kita bicara soal sebuah kota di angkasa yang tertata dengan baik, rapi, dan punya kultur-nya sendiri. Kedamaian yang tercipta dan berbeda dengan kota-kota di tanah bukan lagi sekadar retorika semesta. Sebuah sistem tatanan masyarakat dibangun dengan rapi dan solid untuk menjamin Columbia terus bergerak, walaupun disuntikkan dengan tangan besi berbasis aturan keagamaan. Ini akan jadi kota yang sepertinya cukup bagi mereka yang ingin sekadar hidup tanpa kekhawatiran dan punya keluarga kecil yang bahagia. Namun semua mimpi tersebut harus berantakan karena seorang detektif yang penasaran.

author avatar
Pladidus Santoso
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.
Related Topics:
Author picture
Editor in Chief
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Previous Post

Next Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest

Level Up Your Gaming News!

Subscribe for the latest gaming news and updates.

Share this website