
Sebuah keputusan aneh yang langsung memicu kritik dari segala arah, keputusan Capcom untuk membuat babak finals Capcom Cup 12 tahun depan sebagai turnamen pay-per-view tentu saja memancing banyak tanda tanya. Walaupun popularitas game fighting ini memang tengah tinggi, terutama di Jepang, keputusan ini dilihat sebagai langkah kontra-produktif di mata banyak gamer. Sempat memancing reaksi dari tim developer langsung, Capcom sepertinya bergeming.
Seperti yang kita tahu, jelas bahwa tim pengembangan game Street Fighter 6 dan tim eSports untuknya adalah dua entitas berbeda. Sang ujung tombak game fighting ini bahkan sempat mengaku kaget saat keputusan Pay-Per-View ini diumumkan.
Sayangnya, terlepas dari ragam kritik yang sudah disuarakan, Capcom tetap pada keputusan pertamanya, bahwa babak 16 besar Capcom Cup 12 nanti akan tetap disiarkan dalam format Pay-Per-View. Dalam post X resminya, tim esports Capcom menyebut bahwa format seperti ini akan membantu Capcom untuk menjamin keberlangsungan turnamen Street Fighter 6 dalam jangka waktu medium hingga panjang.
This is an update regarding the announcement made on September 28 about the introduction of Pay-Per-View live streaming for CAPCOM CUP 12 and Street Fighter League: World Championship 2025. We would like to share the background behind this decision and provide information on… pic.twitter.com/ScQem3W3BV
— Capcom Fighters (@CapcomFighters) October 26, 2025
Dengan menginvestasikan kembali uang tersebut untuk para player dan tim yang ikut bertarung, partner, dan ragam area bisnis terkait lainnya, Capcom berharap bisa membangun sebuah event kompetitif berskala internasional.
Walaupun mereka memastikan bahwa kebijakan Pay-Per-View ini akjan bertahan, Capcom masih belum menentukan dan mengumumkan harga pasti untuk setidaknya wilayah luar Jepang.
Bagaimana menurut Anda soal situasi yang satu ini?

