
Menjadi teknologi yang tidak terbantahkan, hanya tinggal waktu sebelum AI mulai merasuk ke dalam banyak industri, termasuk video game yang kita cintai. Konsensus saat ini sepertinya menolak bahwa proses kreatif dalam peracikan video game melibatkan teknologi ini, namun tidak dipermasalahkan jika ia digunakan untuk merampingkan dan menyederhakan proses pengembangan itu sendiri. Hal tersebutlah yang rencananya akan dilakukan Square Enix untuk game-game mereka di masa depan.
Dalam laporan finansial teranyar mereka, Square Enix mengungkapkan ketertarikan untuk mulai mengadopsi teknologi generative AI dengan dua tujuan utama: QA (Quality Assurance) dan Debugging sebelum akhir tahun 2027 mendatang. Teknologi ini dianggap akan membuat proses ini lebih efisien.
Square Enix akan bekerjasama dengan Matsuo-Iwasawa Laboratory dari University of Tokyo. Proyek yang satu ini diberi nama resmi “Joint Development of Game QA Automaton Technology Using Generative AI”. Anggota tim akan berisikan sekitar 10 orang: peneliti dari University of Tokyo dan engineer dari Square Enix.

Keputusan seperti ini tentu saja tetap menimbulkan kontroversi tersendiri, dari kemungkinan hilangnya lapangan pekerjaan bagi para QA tester di industri game hingga buruknya hasil akhir yang tentu saja kian rentan terjadi tanpa kehadiran manusia.
Dengan batas waktu setidaknya dua tahun lagi sebelum teknologi ini diimplementasikan, tentu menarik untuk melihat kira-kira proyek perdana seperti apa yang akan melewati proses berbasis AI ini.
Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?

