
Kritik memang boleh terus berkobar di setiap seri Call of Duty yang dilepas ke pasaran, yang sejauh ini memang belum pernah gagal mengikuti jadwal rilis tahunan-nya. Terus disebut sebagai produk entertainment tersukses, investasi yang dikeluarkan Activision untuk setiap serinya berujung segila yang kita bayangkan.
Informasi soal budget pengembangan game Call of Duty tersebut mengemuka lewat dokumen tuntutan hukum yang dilepas Activision, menanggapi kasus penembakan sekolah tahun 2022 di Texas. Data ini disediakan oleh situs GameFile.
Tentu saja dana pengembangan ini tidak hanya mengacu pada biaya sebelum rilis saja, tetapi juga pasca rilis dengan dukungan konten yang ada, mengingat Call of Duty kini bisa dikategorikan sebagai game live-service. Ini adalah biaya untuk keseluruhan siklus seri.
Call of Duty Black Ops 3 (2015) menghabiskan dana pengembangan sekitar USD 450 juta dengan 43 juta kopi terjual.
Call of Duty: Modern Warfare Reboot (2019) menghabiskan sekitar USD 640 juta dan terjual sebanyak 41 juta kopi.
Termahal di data ini adalah Call of Duty: Black Ops Cold War (2020) dari Treyarch yang menghabiskan dana pengembangan hingga USD 700 juta dengan sekitar 30 juta kopi terjual.

Gilanya lagi? Angka ini masih belum menghitung budget marketing yang dikeluarkan Activision untuk masing-masing judul.
Angka ratusan juta memang bukan lagi hal baru untuk proses pengembangan video game AAA, seperti yang sempat dikucurkan Sony untuk The Last of Us Part II, Horizon Forbidden West, hingga Marvel’s Spider-Man 2.