
Tidak lagi hanya ingin berfokus di game mobile, gerakan NetEase Games selama beberapa tahun terakhir memang jelas memperlihatkan ambisi untuk mulai serius di pasar konsol dan PC. Tidak main-main, mereka merekrut talenta raksasa sekelas Nagoshi dari RGG dan Hiroyuki Kobayashi dari Capcom. Sayangnya, alih-alih berita baik, sebuah kekhawatiran melanda.
Laporan inilah yang dilemparkan oleh situs Game File racikan jurnalis gaming dengan kredibilitas solid – Stepehn Totilo. Dari dua sumber berbeda, ia mendengar berita yang cukup mencemaskan.
Bahwa alih-alih memperkuat posisi mereka, apalagi setelah kesuksesan Marvel Rivals, NetEase Games kabarnya berencana untuk mulai menarik investasi mereka di studio-studio luar China yang mereka miliki. Belasan studio kini terancam tutup jika mereka gagal mencari investasi baru untuk menyokong proses produksi mereka.
Bahkan studio berisikan talenta-talenta Jepang yang mereka rekrut selama beberapa tahun terakhir ini, darI Nagoshi dari RGG, Hiroyuki Kobayashi dari Capcom, hingga Suda51 dari Grasshopper Manufacture tidak luput dari ancaman ini.

NetEase Games sendiri menolak untuk memberikan respon resmi apapun terkait laporan ini, namun menegaskan bahwa studio mereka secara konsisten melakukan review dan evaluasi untuk ragam proyek dan studio, dan darinya akan menentukan perubahan-perubahan apa saja yang mereka anggap akan diperlukan.
Jika ini berujung terjadi, Game File meyakini bahwa dampak disinvestasi yang dilakukan NetEase Games ini akan menimbulkan efek yang cukup signifikan di industri game.
Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?