
Apakah Indonesia saat ini sudah masuk dalam tahap “masa keemasan” saat kita bicara soal industri game? Kami yakin, belum. Namun setidaknya jelas bahwa industri yang di satu dekade lalu mirip dengan bayi yang mulai belajar merangkak tersebut mulai terlihat bak seorang anak kecil yang sudah berjalan dan kini, siap berlari. Langkah masih jauh, tapi industri harus diakui semakin maju. Hal tersebut jugalah yang tercermin dari event Indonesia Game Week yang akhirnya selesai ditutup tanggal 10 Agustus 2025 kemarin.
Bertempat di Blok M Hub, Jakarta, di bagian basement yang walaupun harus diakui butuh aliran sirkulasi udara yang lebih efektif, Indonesia Game Week digelar. Ada nama besar sekelas Call of Duty Mobile menawarkan ruangnya di situ, dengan komunitas boardgame dan Pokemon yang juga difasilitasi dengan baik. Namun yang menjadi highligh bagi kami tentu saja sesi showcase pada developer-developer indie tanah air.
Karena percaya atau tidak, minus nama besar game Indonesia super diantisipasi seperti Acts of Blood, Agni, atau Kriegsfront Tactics misalnya, Indonesia Game Week tetap semarak. Sebagai media, membahagiakan rasanya melihat keberanian dan kemampuan developer indie Indonesia kini untuk mengeksplorasi beragam ide yang tidak lagi hanya terkurung pada konsep horror semata. Antuiasme pengunjung yang bisa menikmati event ini secara cuma-cuma di ragam booth yang ada juga jadi sumber energi tersendiri.


Beberapa game indie masih terlihat mentah namun sudah datang dengan potensi yang pantas untuk dirayakan. Beberapa datang dari tim yang sudah bermuatkan puluhan orang dengan spesialisasi mereka masing-masing, namun kami juga sempat berharapan dengan game action berisikan tim 2 orang yang mampu tampil cukup “memukau” untuk diantisipasi. Walaupun tidak ada jaminan bahwa setiap game yang hadir di sini akan berujung menjadi produk komersial, namun ia tetap jadi pemandangan yang membahagiakan.
Apresiasi juga sepantasnya diberikan kepada Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) yang sepertinya sangat memahami dua hal penting dari perhelatan Indonesia Game Week ini: potensi video game Nusantara sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan potensi para pelaku kreatif di dalamnya yang kini tidak lagi berdiam dan terkurung, namun punya ruang untuk memamerkan taji mereka.
Pada akhirnya event seperti Indonesia Game Week ini juga tidak harus hanya soal bisnis semata, tetapi juga inspirasi untuk mereka yang lebih muda.