
Menjadi salah satu sumber keuangan paling efektif untuk pemerintahan sebuah kota hingga negara, pajak memang jadi subjek diskusi yang cukup sensitif. Jika uang yang harus dibayarkan rakyat ini tidak tersalurkan dengan maksimal, ada rasa ketidakpuasan yang justru bisa mencederai citra pemerintahan itu sendiri. Namun bagi para penggila game gacha di Jepang, terutama yang tinggal di Distrik Shibuya – Tokyo, ada satu alasan ekstra untuk membayar pajak. Benar sekali, resource gacha.
Percaya atau tidak, strategi eksperimental inilah yang tengah dilakukan distrik Shibuya menurut laporan yang diterjemahkan oleh situs Automaton.
Pajak yang dibicarakan di sini adalah pajak bernama “Furusato Nozei” atau yang lebih dikenal sebagai Pajak Kampung Halaman. Untuk setiap pajak penghasilan yang disetorkan oleh masyarakat Jepang, mereka diberi kesempatan untuk tidak hanya menyerahkannya ke pemerintah pusat saja. Mereka punya opsi untuk membagi dan mendonasikannya ke distrik tertentu dengan sistem limitasi jumlah maksimal.
Atas “kemurahan hati” rakyat yang memberikan pajak penghasilan untuk kota mereka, distrik-distrik ini biasanya mempersiapkan timbal balik penghargaan sebagai ucapan terima kasih. Bagi distrik Shibuya, strategi unik mereka tahun ini adalah resource game gacha.
Sayangnya, tidak semua game gacha. Untuk saat ini, mereka hanya bekerjasama dengan dua buah game mobile yang kini tersedia di Jepang – Monster Strike dan Kotodaman saja.
本日(8/25)より渋谷区のふるさと納税の返礼品として
— モンスターストライク公式(モンスト) (@monst_mixi) August 25, 2025
「オーブ」が登場🙌✨
寄付後に送付されるシリアルコードを使用することで、
寄付金額に応じた個数のオーブを獲得できます🌟
申し込みサイトなどの詳細はこちら👇https://t.co/i0hOrsfqiE#モンスト pic.twitter.com/4TJKB8n4UH
Untuk setiap jumlah uang yang didonasikan sebagai pajak, gamer akan mendapatkan resource premium di masing-masing game yang biasanya harus dibayar dengan uang nyata. Konversinya sendiri juga diklaim menggoda dimana jumlah resource yang didapatkan jauh lebih besar daripada sekadar membeli langsung.
Dengan strategi yang baru saja berjalan ini, masih terlalu awal untuk melihat apakah strategi yang satu ini cukup efektif untuk mengumpulkan lebih banyak pajak di Shibuya. Bagaimana menurut Anda? Apakah akan efektif?