![Dragon-Age-The-Veilguard-Review-Rediscovering-BioWare-Magic-1024x538jpeg - KoKang Gaming](https://kokanggaming.com/wp-content/uploads/2024/12/Dragon-Age-The-Veilguard-Review-Rediscovering-BioWare-Magic-1024x538jpeg.webp)
Mimpi untuk melihat Bioware kembali bersinar setelah begitu banyak produk dengan kualitas buruk di masa lalu seperti Anthem dan Mass Effect Andromeda memang terhitung tinggi. Lewat Dragon Age: The Veilguard, situasi tersebut sedikit terobati. Dengan resepsi dan kritik yang samaa kuatnya, sayangnya game action RPG ini tak begitu laris di pasaran. Alasannya? EA punya teori absurdnya sendiri.
Seperti yang kita tahu, penjualan Dragon Age; The Veilguard yang hadir sebagai game single-player penuh memang gagal memenuhi ekspektasi EA. Terjual hanya 1,5 juta kopi di seluruh dunia, ia bahkan digadang sebagai salah satu kontributor utama lemahnya situasi finansial EA di laporan terakhirnya.
Sang CEO – Andrew Wilson punya alasan mengapa game ini berujung gagal. Berbicara di hadapan para investor, Wilson menyalahkan konsep RPG offline dan single-player yang diusung Dragon Age: The Veilguard.
Ia menyebut bahwa untuk bisa menabrak limitasi pasar gamer-gamer inti yang sudah mengenal franchise Dragon Age, game ini sebenarnya butuh memiliki fitur online yang diyakini menjadi salah satu fitur yang banyak diinginkan gamer. Mode seperti ini juga akan membuat tingkat keterikatan gamer lebih tinggi apalagi jika ia dibalut dengan sisi narasi berkualitas tinggi.
![dragon age the veilguard1 - KoKang Gaming dragon age veilguard failed because it's not live service](https://kokanggaming.com/wp-content/uploads/2025/02/dragon-age-the-veilguard1-1024x526.jpg)
Wilson mengaku bahwa Dragon Age: The Veilguard adalah rilis yang berkualitas tinggi dengan banyak review positif dari fans dan media. Namun format yang ia usung dianggap gagal memenuhi apa yang diinginkan gamer dalam skala yang lebih luas di pasar yang kompetitif. EA yakin bahwa game ini akan bisa memenuhi ekspektasi mereka jika hadir dfengan konsep live-service.
Pernyataan CEO EA ini tentu saja cukup mengkhawatirkan bagi gamer-gamer yang masih setia menantikan Mass Effect 5 di masa depan, apalagi dengan aksi perampingan tim yang mereka lalukan belum lama ini. Bagaimana menurut Anda? Setuju dengan pernyataan EA ini?
Source: Eurogamer