
Berusaha menjual karakter-karakter di sebuah game gacha memang bukan perkara mudah. Untuk game gacha yang ekonominya berbasis waifu, selain memastikan karakter-karakter baru ini harus punya kit yang berguna di tengah meta yang berjalan, mereka juga diwajibkan punya desain yang menawan. Desain yang bisa berakhir menjadi elegan atau sensual. Bagi developer China, formulai ini punya lapisan kompleksitas tersendiri karena “mata tajam” pemerintah komunis China itu sendiri. Kini, giliran game action RPG – Punishing Gray Raven yang jadi korban.
Entah apa yang tengah “dimasak” oleh pemerintah komunis China di belakang layar saat ini, namun ia sepertinya cukup untuk memaksa beberapa game gacha untuk menyesuaikan desain sensual karakter wanita mereka. Setelah sempat terjadi dengan Tower of Fantasy beberapa waktu lalu, kini giliran Punishing Gray Raven yang notabene lahir dari Kuro Games – developer yang sama dengan Kuro Games.
Setidaknya ada tiga karakte yang terdampak dari proses sensor “kecil-kecilan” ini yang menuntut pengurangan sedikit proporsi tubuh dan tentu saja, kostum yang lebih tertutup. Mereka adalah Bianca: Stigmata, Lamia: Lost Lullaby, dan juga Hanying: Solacetune.
Seperti yang bisa diprediksi, tidak ada alasan yang kuat dan jelas dilemparkan Kuro Games di balik proses ini. Sebagai kompensasi dari keputusan ini, mereka memberikan kompensasi resource gacha – Black Cards sebanyak 3.000 yang bisa digunakan untuk lebih dari 10x pull karakter.

Untuk saat ini, perubahan yang diimplementasikan hanya akan berlaku untuk Punishing Gray Raven versi China saja tanpa ada informasi bahwa ia akan diaplikasikan untuk versi Jepang dan Global yang hadir terpisah.
Mengingat jumlah karakter terdampak yang masih kecil pada saat berita ini ditulis, ada kekhawatiran bahwa proses sensor ini akan terjadi bergelombang dengan lebih banyak lagi target sensor untuk Punishing Gray Raven di masa depan.
Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini? Apakah perubahan desain yang ditawarkan masih bisa Anda terima dengan tangan terbuka?