
Menjadi salah satu politis yang saat ini begitu gencar dan aktif untuk membenahi daerah yang ia pimpin sembari mendapatkan sorotan publik, Anda sepertinya mustahil tidak pernah mendengar nama Gubernur Jawa Barat – Dedi Mulyadu saat ini. Siapa yang mengira bahwa masalah sosial yang hendak ia prioritaskan juga ternyata menyangkut para siswa remaja yang ia sebut juga memiliki masalah kecanduan game yang fatal. Dalam pernyataan terbarunya, ia secara spesifik menyebut nama satu game – Mobile Legends.
Selama beberapa hari terakhir, Dedy Mulyadi memang menyuarakan wacana untuk membawa siswa remaja yang dianggap bermasalah dari sisi moral dan sosial ke barak latihan militer. Ide dan narasinya? Membenahi mental, kedisiplinan, dan kebugaran fisik dalam rentang latihan hingga 6 bulan di sana.
Ternyata tidak hanya membicarakan dan menyasar siswa remaja yang doyan tawuran dan mabuk-mabukkan saja, ia juga menyoroti satu masalah yang lain – mereka yang kecanduan game Mobile Legends.

Seperti yang dilansir dari halaman Kompas, sang Gubernur menyoroti bagaimana masalah kecanduan Mobile Legends ini bisa berbuntut masalah sosial yang lain. Kasus paling nyata adalah aksi dua remaja SMP yang ia sebut berujung tega menghabisi kakek mereka sendiri. Pemicunya terjadi karena keduanya dilarang untuk keluar di tengah malam atas nama mencari WiFi gratis untuk bermain Mobile Legends hingga dini hari.
Dedi sendiri ingin mmenerapkan program latihan di barak militer ini secara bertahap dan ditujukan untuk siswa remaja yang sudah berulang kali melakukan pelanggaran berat. Ia akan dimulai di wilayah yang dianggap rawan terlebih dulu sebelum diperluas di ragam kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Bagaimana menurut Anda situasi ini?