IGDX 2025: Ketika Aksi Mengetik, RPG, dan Souls-Like Melebur di TypeCaster!

IGDX 2025: Ketika Aksi Mengetik, RPG, dan Souls-Like Melebur di TypeCaster!

Author picture
Author picture

Berusaha menemukan sebuah ide yang bisa dibilang unik dan menarik untuk industri yang sudah berjalan lebih dari 30 tahun tentu bukan pekerjaan mudah. Namun bukan berarti ia tidak berevolusi, terutama lewat proses imitasi dan inovasi yang terkadang dilebur menjadi satu. Hal tersebutlah yang berusaha ditawarkan oleh salah satu game Indonesia yang memamerkan karya mereka di IGDX 2025 – TypeCaster dari TBA Studio.

Berisikan anak-anak muda yang menjadikan proyek ini sebagai lompatan perdana mereka ke ranah game komersial, sulit rasanya untuk tidak menaruh perhatian dan jatuh hati pada game yang satu ini. Bentuk kartun imut yang mereka jadikan pondasi pun siap untuk membuat wajah gamer manapun terpaling, terutama untuk melihat soal “kegilaan” seperti yang hendak diracik oleh TBA Studio. Hasilnya? Sesuatu yang bukan saja belum pernah kami cicipi sebelumnya saja, tetapi juga berujung lebih seru dari apa yang kami bayangkan sebelumnya.

Ketik, Hindar, RPG

Anda kini harus mengetik nama serangan spell yang ingin Anda keluarkan.

Konsepnya sesederhana yang Anda bayangkan. TypeCaster merupakan sebuah game action RPG. Namun berbeda dengan proyek serupa di genrenya yang biasanya meminta sang karakter utama untuk mengayun pedang dan melemparkan serangan magis via mekanisme tombol sederhana yang sudah ditetapkan sebelumnya, TypeCaster mengubah sistem tersebut dengan sistem ketikan.

Jadi untuk menyerang, Anda kini harus berhenti lebih dulu, mengetik nama spell yang ingin Anda keluarkan untuk memicunya. Di situasi pertempuran biasa, Anda tetap diminta untuk berdiri tepat di depan target serangan mengingat setiap spell ini juga punya jarak dan arah serangan fixed yang ada. TypeCaster juga menyuntikkan sistem kelemahan elemen pada musuh sehingga nantinya, dengan limitasi 4 spell yang bisa dibawa dan dieksekusi, Anda harus pinta-pintat memiilh spell apa saja yang nanti Anda bawa. Sang developer – TBA Studio sendiri berencana untuk membangun kurang lebih puluhan sihir dari 7 elemen utama.

Yang membuatnya menarik? Tidak ada toleransi untuk kesalahan ketik yang Anda lakukan di sini. TypeCaster tidak mengenal tombol backspace. Satu-satunya hal yang harus Anda lakukan ketika melakukan typo adalah menerima takdir tersebut, secepat mungkin menekan tombol enter, dan menerima konsekuensinya – bahwa sang karakter utama akan mengalami stun beberapa waktu. Ini tentu saja membuat ia kini lebih rentan untuk diserang. Dengan sistem seperti ini, TypeCaster akan menghukum Anda dengan meningkatkan probabilitas Anda akan diserang setiap kali Anda melakukan kesalahan ketik.

Atas nama untuk membuat gamer-gamer barat melenggang begitu saja karena kata-kata yang mereka ketik akan terasa familiar, TypeCaster juga memilih untuk menggunakan kombinasi nama spell unik yang juga melibatkan Latin dan Yunani di dalamnya.

Spell untuk api misalnya kini berganti menjadi Phyros. Seperti yang bisa Anda prediksi juga, seiring dengan progress cerita, Anda juga akan mendapatkan varian spell lebih kuat dengan nama yang kian kompleks untuk diketik. Atas nama untuk sedikit meringankan beban Anda, sang protagonis utama tetap dipersenjatai satu spell sederhana yang bisa diakses dengan tombol Space saja, yang tentu saja hadir dengan damage jauh lebih kecil namun bebas dari beban mengetik.

Sisanya adalah mencicipinya layaknya game action RPG yang seharusnya. Akan ada ruang bercabang saat eksplorasi yang bisa saja menawarkan spell baru untuk Anda gunakan. Akan ada juga kebutuhan untuk membaca dan menghindari serangan AOE dari musuh yang untungnya, punya indikator yang jelas untuk Anda baca.

Lantas, dari mana sensasi Souls-like yang ia usung? Pertama, dari kebutuhan untuk membaca timing dengan tepat. Salah satu pertarungan boss yang kami cicipi di event IGDX 2025 ini punya pattern serangan AOE tersebar dan sebuah AOE besar bergantian dengan jeda di antaranya. Membaca timing dimana Anda bisa mengetik nama spell dengan lebih aman akan memainkan peran kunci. Kedua? TBA Studio sendiri mengklaim bahwa mereka akan menghadirkan pertarungan-pertarungan boss yang akan menguras energi dan waktu Anda di versi final nanti.

Butuh Warna

Sembari menjaga style utama hitan putih, kami merasa game ini bisa mengimplementasikan lebih banyak warna untuk membuat beberapa aspek dan efek lebih mentereng.

Keputusan untuk menjadikan warna abu-abu sebagai pondasi visual dari TypeCaster tentu saja adalah pilihan kreatif penuh sadar yang dilakukan oleh TB Studio. Namun selama memainkan demo singkat kami di booth yang ada, sulit rasanya untuk tidak berharap bahwa game ini menyuntikkan lebih banyak warna.

Dari sesi kami yang singkat, satu-satunya warna yang kami temui hanyalah ikon warna merah yang digunakan untuk menandankan di area mana saja serangan musuh / boss bertipe AOE akan mendarat. Dengan kontras yang tajam, setidaknya implementasi ini memang membuat Anda akan mawas dan menaruh perhatian lebih seketika ia muncul di layar. Namun kami tetap menyayangkan jika TypeCaster hanya menawarkan warna di sini saja.

Karena menurut kami pribadi, masih ada begitu banyak ruang dimana hal tersebut bisa diimplementasikan sebagai visual cue untuk mempermudah gamer membaca apa yang tengah terjadi di kesibukan mengetik. Sebagai contoh? Dengan menyuntikkan warna sama menterengnya untuk kata “Effective!” misalnya yang akan muncul jika serangan spell Anda memang menghasilkan elemen yang jadi kelemahan musuh. Bayangkan betapa akan terasa lebih impactfulnya serangan tersebut sekaligus lebih mudah dipahaminya situasi serangan Anda jika ia hadir dengan warna tertentu.

Sebuah Konsep Menarik

Memainkan sesi singkat TypeCaster di event IGDX 2025 membuat kami ingin bermain lebih.

Sesi demo singkat yang kami nikmati bersama dengan TypeCaster membuat kami ingin bermain lebih dan menikmati tantangan apa yang tengah dipersiapkan oleh TBA Studio. Dengan proses pengembangan yang masih berjalan dengan rencana rilis 2026, sulit rasanya untuk tidak bermimpi bahwa ia juga nantinya akan menawarkan lokalisasi intensif yang tidak hanya sekadar mengubah teks cerita saja, tetapi juga serangan magis yang butuh Anda ketik. Ia tentu akan meninggalkan rasa apresiasi tersendiri untuk negara yang didukung, apalagi jika pondasi penulisan mereka tidak didasarkan pada huruf latin.

Anda bisa memeriksa halaman store Steam dari TypeCaster via tautan berikut ini.

Author picture
Editor in Chief
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Next Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest

Level Up Your Gaming News!

Subscribe for the latest gaming news and updates.

Share this website