![dead or alive prism - KoKang Gaming](https://kokanggaming.com/wp-content/uploads/2025/01/dead-or-alive-prism-1024x576.jpg)
Internet memang dunia virtual yang nyaris tanpa batas, terutama mereka yang punya energi kreatif. Energi tersebut bisa disalurkan ke begitu banyak jenis media dan format, serta konten sebagai ekspresi rasa cinta pada karakter ataupun judul video gamer tertentu. Untuk game dengan karakter wanita se-sensual Dead or Alive sekalipun, Koei Tecmo ternyata tetap punya standar soal apa yang boleh dan tidak.
Hal tersebut disampaikan oleh GM Legal Affairs Koei tecmo – Tomotoshi NIshimura dalam presentasinya di ajang Tokyo eSports Festa 2025. Nishimura mengaku bahwa Koei Tecmo selalu terbuka pada budaya otaku, sehingga mereka tak banyak bermasalah dengan konten-konten fanart berbasis IP mereka. Bahkan, Koei Tecmo ikut mensponsori event sekelas Comiket yang notabene penuh dengan konten seperti ini.
Walaupun demikian, Nishimura juga datang dengan fakta yang mengejutkan. Bahwa terlepas dari dukungan terbuka ini, Koei Tecmo masih harus sibuk untuk mencari dan “membersihkan” konten-konten fanart yang menurut mereka melampaui batas, terutama yang berhubungan dengan Dead or Alive.
Tidak main-main, mereka berhasil menghapus setidaknya 200-300 judul doujin yang tersebar di setidaknya 4 platform. Tidak hanya itu saja, mereka juga secara rutin menghapus sekitar 2.000 – 3.000 fanart dari ragam situs sosial media umum dan sosial media art sekelas Pixiv. Alasannya tetap sama, karena mereka dianggap melampaui standar kepantasan Koei Tecmo.
![nyontengu1 - KoKang Gaming dead or alive fanart](https://kokanggaming.com/wp-content/uploads/2025/01/nyontengu1-1024x565.jpg)
Tak banyak berbicara lebih detail, Nishimura hanya berbagi dua contoh bagaimana fanart Dead or Alive bisa masuk kategori “melampaui batas” dari standar mereka. Pertama, jika ia didasarkan pada judul yang bahkan belum tersedia di publik. Kedua? Jika desain karakter dimodifkasi sedemikian rupa atas nama “tujuan dewasa”.
Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?
Source: Automaton West