
Capcom tahu betul bahwa rasa dahaga yang dimiliki oleh gamer-gamer pecinta survival horror untuk lebih banyak seri Resident Evil di masa depan memang belum sepenuhnya terpuaskan. Bermain dengan super cerdas untuk terus menarik perhatian gamer, Capcom memutuskan untuk membuat setting sang seri awal – Raccoon City kini menjadi bagian dari cerita sang seri terbaru – Resident Evil Requiem. Apalagi ia juga akan punya benang merah yang solid dengan seri lawas – Outbreak berkat kehadiran keturunan dari salah satu karakter yang cukup ikonik di sana – Ashcroft.
Walaupun rasa penasaran kami apakah kita akan benar-benar kembali ke Raccoon City tidak terjawab lewat sesi demo singkat kami bersama Resident Evil Requiem minggu lalu, namun pernyataan kedua ujung tombak utama seri terbaru ini- Masato Kumazawa sebagai Produser dan Koshi Nakanishi sebagai Director seolah menguatkan indikasi tersebut. Lewat sesi wawancara kami bersama dengan media Asia Tenggara lainnya, kami emndapatkan cukup banyak insight soal apa yag tengah mereka persiapkan dengan Requiem.
Tumbuh Bersama Grace

Secara konsisten memperkenalkan karakter utama baru ke dalam franchise tentu bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Jelas bahwa atas nama imersif, Capcom butuh untuk membuat gamer peduli dan terhubung dengan karakter utama baru secepat yang mereka bisa, termasuk untuk Grace di Resident Evil Requiem ini.
Menurut keduanya, kunci pengalaman dan tema yang diusung Requiem akan membawa Grace tumbuh bersama dengan gamer, yang notabene akan membuatnya lebih relatable. Di awal, ia akan jadi gadis tidak tahu apa-apa yang serba ketakutan untuk semua hal yang ia temui. Bahkan sebegitu “newbie-nya” Grace di semesta Resident Evil, ia tidak tahu bagaimana cara menggunakan item penyembuh ikonik – Green Herb.
Namun perlahan tapi pasti, bersama dengan bergeraknya cerita, gamer akan bisa melihat pertumbuhan Grace sebagai karakter, yang perlahan tapi pasti, akan mulai menundukkan ketakutannya satu per satu. Semuanya dilakukan sembari mempertahankan sifatnya yang manusiawi. Tenang saja, tim juga kembali menegaskan bahwa akan ada titik dimana Grace bisa menggunakan senjata api dan melawan sebagai bagian dari pertumbuhan karakternya. Requiem dipastikan tidak hanya akan meminta Anda berlari dan berlari.
Sementara dari sisi lore, Grace secara otomatis akan terhubung dengan semesta cerita Resident Evil mengingat peran sang ibu – Alyssa Ashcroft yang punya andil besar soal proses investigasi Raccoon City.
Mengingat bahwa horror memang jadi salah satu emosi yang hendak mereka munculkan, menghadirkan karakter-karakter Resident Evil lain yang notabene kuat dan mahir sebagai karakter utama diyakini justru akan mencederai hal tersebut. Jika Anda terlalu kuat, maka perasaan takut tersebut akan sulit muncul.
Memfasilitasi Gamer
Membicarakan kembali opsi untuk mengganti perspektif gameplay dengan opsi oerang pertama dan orang ketiga, Capcom mengakui bahwa konsep ini memang dihadirkan untuk mefasilitasi kebutuhan gamer. Mode orang ketiga tentu saja diracik untuk gamer-gamer yang merasa sudut pandang orang pertama terlalu menyeramkan, feedback yang sempat mereka dapatkan di seri Resident Evil VII dan Village sebelumnya.
Walaupun demikian, bukan berarti mode orang ketiga ini dianaktirikan begitu saja. Untuk memastikan gamer tetap bisa merasa terhubung dekat dengan karakter Grace, mereka juga menambahkan ekstra animasi yang tidak akan Anda nikmati di mode first person terutama untuk merefleksikan rasa takut dan panik yang dialami Grace itu sendiri, seperti saat ia terjatuh saat berlari misalnya. Mereka ingin Anda ikut merasa panik pada saat Grace panik.
Menariknya? Mereka juga secara terbuka mengakui bahwa strategi ini juga berpotensi untuk mendatangkan lebih banyak gamer untuk menjajal Resident Evil Requiem pada saat rilis nanti. Berkat implementasi sistem serupa yang sudah tersedia di DLC Village juga, yang mereka anggap bak uji coba, implementasi opsi ganti perspektif ini bisa diterapkan tanpa masalah di Requiem.
Resident Evil 2 Remake Sebagai Pembanding

Walaupun tidak bisa berbicara banyak soal kira-kira seperti apa keseluruhan pengalaman yang akan ditawarkan Resident Evil Requiem, namun keduanya secara terbuka menyebut Resident Evil 2 Remake sebagai inspirasi dan pembanding yang sepadan.
Capcom ingin menegaskan bahwa seperti halnya di seri tersebut, Anda juga akan bertarung melawan para monster dan zombie yang terinfeksi, tidak hanya sekadar berlari melarikan diri. Tentu saja, berupaya menawarkan ketakutan tetap menjadi bagian sentral dari pengalaman yang berusaha mereka usung.
Raccoon City

Kembali relevannya Raccoon City yang sempat menjadi setting untuk beberapa seri awal Resident Evil sejak teaser pertama Requiem diakui Capcom memang bukanlah gimmick semata. Seri terbaru ini memang diracik untuk mengembalikan fokus ke insiden yang terjadi di kota tersebut.
Dari pertanyaan keduanya, Capcom sepertinya melihat insiden Raccoon City sebagai “cerita utama” sesungguhnya dari franchise Resident Evil. Apalagi ada potensi bahwa cerita yang mereka racik saat Ini akan terhubung dengan masa depan franchise ini nantinya. Namun mereka juga menegaskan bukan berarti mereka sudah merencanakan sekuel untuk Requiem di titik ini.
Resident Evil Requiem sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 27 Februari 2026 mendatang untuk Playstation 5, Xbox Series, Nintendo Switch 2, dan tentu saja – PC

