
Setelah sempat dikira akan melanggeng nyaman dan aman tanpa banyak kontroversi, upaya rilis Mecharashi ke publik akhirnya memancing reaksi pedas dari Square Enix. Dibangun di atas “bangkai” proyek Front Mission: Borderscape. game ini memang sempat mempertahankan beberapa aset yang tentu saja dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Dengan kesiapan Square Enix untuk bertarung di meja hijau untuk wilayan Jepang dan Amerika Serikat, sang publisher pun akhirnya mengambil tindakan.
Jumlah ganti rugi yang diminta oleh Square Enix memang tidak main-main. Mereka meminta ganti rugi sekitar USD 150.000 atau sekitar 2,5 miliar Rupiah untuk setiap aset yang “dicuri” oleh Mecharashi.
Setelah sempat terdiam, sang publisher – HK Ten Tree akhirnya angkat bicara dan melepas pernyataan resmi. Ten Tree menyebut bahwa saat ini mereka berupaya untuk menyelesaikan kasus tuntutan hukum ini dengan sebaik mungkin. Mereka juga meminta maaf sudah menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan untuk semua pihak yang terdampak.

Bersama dengan pernyataan ini. sang developer — Blackjack Studio juga akhirnya mengubah begitu banyak aset yang ditengarai masih berhubungan dengan proyek Front Mission sebelumnya. Ada begitu banyak pergantian terjadi dari hal-hal kecil seperti gambar icon hingga yang lebih masif seperti animasi gerak mecha dan juga desain peta yang ada.
Tentu saja tidak ada jaminan bahwa perubahan yang ditawarkan ini akan secara otomatis menganulir semua tuntutan hukum yang sudah dilayangkan Square Enix, namun tentu membuka potensi untuk menyelesaikannya secara “kekeluargaan”.
Apakah Square Enix dan Mecharashi akan mengambil jalur damai setelah situasi ini? Kita tunggu saja.