Menjajal Demo PRAGMATA: Judul Baru Capcom yang Super Potensial!
Page 2

Menjajal Demo PRAGMATA: Judul Baru Capcom yang Super Potensial!

Author picture
Author picture

Versi Final yang Akan Lebih Sulit

Di versi demo singkat yang kami jajal, PRAGMATA memang harus diakui sedikit terlalu mudah untuk para gamer pencinta genre action.

Terlepas dari keseruan yang ia tawarkan di sesi demo singkat kami, sulit rasanya untuk tidak mengakui bahwa di versi yang kami jajal ini, PRAGMATA berujung jadi game third person shooter yang terlalu mudah. Dengan papan dan pola hacking Diana yang selalu hadir super sederhana, tidak perlu menunggu terlalu lama bagi gamer-gamer veteran seperti sebagian besar dari kita untuk melenggang bebas melewati node-node yang kita butuhkan. Ia akan dengan cepat terasa seperti sebuah gimmick alih-alih mekanik yang harus Anda perhatikan saksama.

Apa pasal? Karena ada dua “kelemahan” yang kami rasakan dengan sistem hacking Diana di versi demo ini. Ingat, sekali lagi, selalu ada kans bahwa sistem di demo ini sama sekali tidak merefleksikan pendekatan mekanik di versi final nantinya.

Pertama, tidak ada resiko yang benar-benar berarti di papan hacking milik Diana ini. Ia tampil super bersih dan hanya menyediakan node-node yang memang mendukung aksi peretasan Anda sehingga segala sesuatunya bisa dilakukan dengan cepat. Satu-satunya “resiko” yang dihadirkan hanyalah keharusan untuk kembali mengisi ulang node jika memang ada kesalahan gerak terlalu fatal, yang tentu saja membuat Anda sedikit tertunda untuk membongkar armor musuh.

Kedua, alih-alih diarahkan pada bagian tubuh robot untuk mengacaukan fungsi tertentu, sistem hacking milik Diana akan mempengaruhi keseluruhan tubuh si target itu sendiri yang dihitung sebagai satu kesatuan. Jadi tidak ada skenario di versi demo ini misalnya, ketika Anda harus menargetkan bagian kepala robot dengan sistem hacking Diana lebih dulu untuk membukanya agar bisa diserang dengan tembakan Anda yang sudah pasti menghasilkan damage critical lebih tinggi. Proses hacking Diana akan langsung secara otomatis membuat semua titik kelemahan milik musuh terbuka begitu saja. Ketidakharusan untuk membidik bagian tubuh tertentu dari target musuh juga membuat perhatian Anda tidak terpecah ke lebih banyak hal, sehingga permainan menjadi lebih mudah.

Akan lebih sulit dan kompleks, sang tim developer memastikann bahwa demo ini memang didesain untuk hanya memberikan gambaran ke gamer soal pondasi gameplay yang hendak mereka racik.

Berita baiknya? Setidaknya dari sesi interview yang kami jalan bersama dengan tim pengembang, mereka mengkonfirmasikan dan mengakui bahwa demo singkat PRAGMATA ini memang didesain mudah. Mereka menyebut bahwa potongan gameplay ini sengaja diracik hanya untuk memberikan gambaran kepada gamer yang menjajalnya di ragam event soal pondasi mekanik dan gimmick yang hendak mereka tawarkan di sisi gameplay. Mereka sudah merencanakan begitu banyak penyesuaian untuk memastikan keseruan dan intensitas pertempuran dengan dua fokus – bidik dan hacking ini akan terproyeksikan lebih baik di versi final.

Kami Masih Bingung

Kami penasaran dengan layout kontrol seperti apa yang akan diusung PRAGMATA untuk membuatnya nyaman dimainkan di mouse + keyboard.

Sesi demo PRAGMATA yang kami nikmati atas undangan Capcom ini merupakan build versi PC yang sudah dipastikan akan mendukung teknologi NVIDIA – DLSS4 pada saat rilis nanti. Walaupun tidak ada kesempatan untuk mengotak-ngatik setting yang ada, namun PC yang dipersiapkan oleh Capcom sudah mampu menjalankan game ini di kualitas grafis yang memanjakan mata dan framerate yang nyaman. Namun, ia meninggalkan satu pertanyaan besar.

Pertanyaan yang masih belum mendapatkan jawaban resmi tersebut adalah: Bagaimana PRAGMATA akan bisa dimainkan dengan nyaman menggunakan mouse + keyboard?

Karena sesi demo yang kami jajal, walaupun menggunakan PC sebagai basis, berujung menggunakan kontroler sebagai pondasi skema kontrol. Aksi iseng kami juga mengkonfirmasikan bahwa skema kontrol mouse + keyboard tidak bisa diakses di sesi demo kali ini.

Ketika bicara soal kontroler, skema keseluruhan PRAGMATA terasa rasional dan bisa dieksekusi dengan nyaman. Ketika jari tengah tangan kiri Anda menahan tombol L2 untuk membidik misalnya, jari tangan kanan Anda bisa mengakses keempat tombol navigasi papan hacking Diana dengan empat tombol utama dan sekaligus trigger untuk memicu tembak milik Hugh. Perlu diingat, semua aksi ini bisa Anda lakukan sembari menggerakan Hugh menggunakan analog kiri, atau mengakses tombol evade-nya yang akan secara real-time membatalkan papan retas Diana.

Kami kesulitan membayangkan bagaimana mekanisme kontrol ini akan diterjemahkan dengan nyaman di mouse + keyboard yang punya tombol banyak dan berjauhan. Skema seperti apa yang akan mereka suntikkan untuk memastkan Anda tetap bisa menggerakkan Hugh sembari secara real-time menggerakkan posisi hacking Diana di papan yang ada.Ini berarti membutuhkan dua sistem pergerakan yang berbeda, yang tidak akan bisa diakses dalam jarak jangkauan jari selayaknya kontroler.

Tentu saja, Capcom akan punya banyak waktu untuk memikirkan ini. Di otak kami, ada dua opsi yang bisa ia tempuh. Pertama, melakukan nerf pada pergerakan Hugh dan membuat aksi hacking dari Diana akan membuat gerak tidak diperbolehkan hingga sang papan ditutup, yang akan membuat versi kontroler dan mouse + keyboard bermain di level yang sama. Atau kedua? Mengganti mekanisme pergerakan pointer milik Diana menjadi sistem dragging mouse alih-alih tombol yang harus ditekan, yang walaupun tidak akan terasa imbang jika bicara soal presisi, namun menjadi solusi yang paling rasional.

PRAGMATA, Pantaskah Ditunggu?

Kami dengan penuh keyakinan, 100%, menjawab iya.

Kami dengan penuh keyakinan, 100%, menjawab iya. Pada akhirnya, sesi demo singkat kami seolah membuktikan bahwa game eksplorasi luar angkasa yang satu ini tidak hanya unik dan indah dari sisi desain karakter saja. Ia juga memuat sebuah kombinasi mekanik unik yang mungkin belum terealisasi di versi demo ini, namun berpotensi untuk menawarkan pengalaman game action yang intens dan super seru di masa depan. Membayangkan seperti apa sistem ini akan diimplementasikan untuk pertempuran melawan musuh yangl lebih ramai atau bagaimana ia akan diperkuat lewat sistem upgrade via hub yang sudah dikonfirmasikan meninggalkan rasa penasaran yang kuat. PRAGMATA bisa berujung menjadi franchise sukses baru Capcom, sang pundi uang emas teranyar yang sudah lama ia cari.

PRAGMATA yang akan dirilis untuk Playstation 5, Xbox Series, dan tentu saja – PC ini masih belum memiliki tanggal rilis resmi selain rencana jendela untuk tahun 2026 mendatang. Bagaimana dengan Anda? Termasuk gamer yang menantikan game yang satu ini?

Author picture
Editor in Chief
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Next Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest

Level Up Your Gaming News!

Subscribe for the latest gaming news and updates.

Share this website