
Setelah penantian yang cukup lama, Dynasty Warriors akhirnya kembali dengan beragam inovasi baru, dari sisi mekanik ataupun cerita yang kini diambil dari perspektif protagonis utama yang kehilangan ingatan. Mendapatkan pujian cukup tinggi dari para kritikus dan fans, ada satu perubahan lainnya yang cukup menarik di sana. Benar sekali, perubahan desain karakter wanita yang diusung. Bagi Omega Force, perubahan ini bukan sesuatu yang dengan sengaja mereka lakukan.
Hadir dengan desain yang lebih terlihat tetutup dan elegan dibandingkan dengan beberapa seri Dynasty Warriors yang lalu, producer Dynasty Warriors Origins sekaligus boss Omega Force – Tomohiko Sho angkat bicara.
Ia mengakui bahwa fanservice di seri terbaru ini memang terhitung minim dibandingkan dengan seri yang lalu, baik dari physics di ragam area tubuh hingga desain kostum. Sho mengaku bahwa keputusan ini bukan sesuatu yang sengaja mereka ambil dari awal.
Minimnya sensualitas karakter di Origins menurut Sho merupakan konsekuensi langsung dari upaya tim untuk menyesuaikan tone keseluruhan game, sehingga konsep yang dianggap tidak terlihat natural akan otomatis disingkirkan. Tone mereka kali ini adallah menawarkan cita rasa Romance of the Three Kingdoms yang sesungguhnya dengan konsep cerita lebih imersif. Situasi yang membuat konsep “seksi” kemudian perlahan tapi pasti, tak relevan.

Namun Sho juga menegaskan bahwa Omega Force selalu melihat daya tarik seksual untuk setiap karakter ini tetap penting. Oleh karena itu mereka selalu berupaya untuk menemukan titik seimbang untuk keseluruhan atmosfer ynag ada.
Dynasty Warriors Origins saat ini sudah tersedia untuk Playstation 5, Xbox Series, dan tentu saja – PC. Bagaimana menurut Anda? Apakah daya tarik karakter wanita di Dynasty Warriors memang terlihat menurun?