
Sudah menjadi rahasia umum sepertinya bahwa nama Assassin’s Creed Shadows dan kontroversi memang tidak bisa dipisahkan. Selama proses marketing yang terjadi setidaknya dua tahun terakhir, Ubisoft memang mengambil beberapa keputusan yang pantas untuk dikritisi. Hal terakhir yang cukup memancing rasa khawatir adalah soal menyerahkan kebebasan bagi para player untuk menghancurkan isi beberapa kuil yang ada. Kebebasan yang akhirnya ditarik oleh Ubisoft.
Dilaporklan oleh situs Automaton Jepang, masalah isi kuil dan cara Assassin’s Creed Shadows menangani lingkungan suci sekitarnya akan disempurnakan lewat patch hari rilis yang akan dilepas di hari pertama.
Akan ada setidaknya tiga perbaikan yang ditawarkan oleh patch hari rilis Shadows terkait aksi-aksi kekerasan yang sebenanrnya tidak dibutuhkan. Pertama, mereka akan membuat efek darah tidak lagi keluar jika Anda menyerang NPC-NPC tidak berdosa yang bahkan tidak memegang senjata sekalipun. Kedua? Mereka juga akan membuat efek pertumpahan darah menjadi lebih minim jika terjadi di sekitaran kuil.

Ketiga dan yang paling penting? Menanggapi kontroversi terbarunya, patch ini juga akan membuat beragam objek di dalam kuil, seperti meja persembahan dan ragam lemari tidak lagi bisa dihancurkan. Ubisoft sendiir tidak memberikan komentar resmi apapun mengapa ketiga “perbaikan” ini mereka suntikkan.
Bagaimana menurut Anda soal patch seperti ini? Apakah merenggut “kebebasan” pemain atas nama menghormati budaya itu lebih penting daripada menawarkan kebebasan nyaris mutlak bagi gamer untuk melakukan apapun yang mereka inginkan?
Source: Automaton Japan