
Sudah bukan rahasia lagi sepertinya bahwa Monster Hunter adalah franchise yang super penting untuk Capcom. Bersama dengan Resident Evil dan Street Fighter, ia menjadi salah satu pilar penyokong yang membantu Capcom terus meraih rekor finansial setiap tahunnya. Akan tetapi, ada sesuatu yang unik dengan si seri terbaru – Monster Hunter Wilds. Terlepas dari ragam penyempurnaan yang ia usung, ia tetap jadi seri yang banyak menuai keluhan, baik dari sisi konten hingga permasalahan teknis. Semuanya terefleksikan di sisi penjualan.
Capcom baru saja melepas laporan finansial mereka untuk kuartal pertama, yang notabene harusnya membahagiakan. Mengapa? Karena hampir semua katalog game mereka terjual di angka yang fantastis. Namun reaksi pasar justru negatif.
Apa pasal? Karena laporan tersebut jelas menunjukkan seberapa tidak populernya Monster Hunter Wilds di kuartal pertama. Bayangkan saja, total penjualan game berburu monster tersebut kalah melawan game tua Capcom seperti Devil May Cry 5, Devil May Cry HD Collection, hingga Reesident Evil 7 Biohazard. Bahkan, MH Wilds hanya berhasil terjual lebih banyak 88 ribu kopi dibandingkan Monster Hunter Rise yang sudah berusia 4 tahun.
Walaupun memang jelas bahwa ada beberapa faktor bermain di sini, seperti rilis anime Devil May Cry yang membuat popularitas versi video gamenya melonjak dan juga pengumuman soal RE Requiem yang membuat ketertarikan bergairah kembali, ia tetap dilihat sebagai bukti ketidakpopuleran Monster Hunter Wilds.


Laporan finansial ini langsung membuat harga saham Capcom sempat jeblok sekitar 10%, dari sekitaran 4.200 Yen per lembar menjadi hanya sekitar 3.900-an per lembar saja. Semuanya terjadi di tengah laporan finansial yang jelas memperlihatkan peningkatan keuntungan sekitar 90.8% dibandingkan dengan kuartal tahun lalu.
Capcom sendiri terus berjuang untuk “memperbaiki” nama baik Monster Hunter Wilds dengan ragam update konetn dan patch. Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?