Review AI LIMIT: Kualitas di Atas Harga!
Page 2

Review AI LIMIT: Kualitas di Atas Harga!

Author picture
Author picture

Tetap Rasa Game Indie

Terlepas dari pendekatan anime yang kental, perlu diingat, AI LIMIT tetaplah game indie.

Mengikuti tren banyak game saat ini, AI Limit memilih untuk menggunakan gaya presentasi visual dengan cita rasa anime sebagai basis. Ini berarti setidaknya dari sisi desain karakter dan teknik render, Anda akan berhadapan dengan sesuatu yang akan sedikit mengingatkan Anda pada proyeik Code Vein dari Bandai Namco di masa lalu.

Pendekatan ini memang terlihat indah di atas permukaan, namun tidak perlu menunggu waktu terlalu lama sepertinya hingga Anda akan menemukan dan memahami bahwa pada akhirnya, AI LIMIT tetaplah sebuah game indie dengan budget yang terbatas. Salah satu bagian yang paling menonjol adalah animasi yang terbatas yang akan terlihat jelas pada saat Anda mencicipi sisi gameplay-nya dan yang paling jelas, di ragam cut-scene yang ditawarkan. Hadir generic dengan kesan animasi gerak yang masih terasa kaku, terutama saat karakter berjalan, kian menguatkan kesan indie yang ia usung.

Oleh karena itu, ia tidak akan semulus game AAA, bahkan di cut-scene sekalipun.
Dari ragam lokasi yang ia usung, mungkin hanya ada beberapa saja yang pantas untuk dipuji.

Hal yang sama juga terasa di desain dunia yang ia usung. Memang seperti banyaknya game Souls-like yang lain, AI LIMIT juga mengusung sebuah dunia yang saling terkoneksi satu sama lain dengan beberapa area dan jalur rahasia di dalamnya. Namun sejak awal hingga akhir perjalanan cerita Anda, mungkin Anda hanya akan bertemu dengan dua atau tiga lokasi yang terlihat memukau dan sinematik dari sisi desain.

Selebihnya? Anda akan banyak berkutat di dalam terowongan bawah tanah, reruntutan berpasir, dan stasiun penuh puing-puing yang tak membuat dunia AI LIMIT terlihat punya sesuatu yang menarik untuk ditawarkan. Desain karakter NPC spesial yang bahkan punya jalur questnya sendiri-sendiri pun hadir dengan presentasi visual yang terlalu biasa juga, kian menguatkan kesan indie yang ada.

Satu ekstra fitur yang cukup membuat kami menyayangkan eksistensinya yang tak optimal adalah peta. Ketika menerima fungsi ini, kami yakin sebagian besar gamer akan mengharapkan sesuatu yang didesain detail untuk memperlihatkan tata lingkungan wilayah yang tengah Anda kunjungi. Namun apa yang Anda dapatkan di AI LIMIT? Sekadar sebuah konfirmasi soal nama lokasi besar dimana Anda berada saat ini, tanpa memperlihatkan fungsi apapun yang seharusnya dimiliki oleh sebuah peta. Bahkan ia tidak punya peran membantu sama sekali untuk menemukan misalnya, area baru atau rahasia di game ini.

Fitur peta paling tak berguna yang pernah kami temui.
Bahkan faktor desain yang lemah tersebut juga muncul dari karakter-karakter NPC yang punya peran penting di cerita.

Untungnya, ada sedikit peningkatan di desain musuh yang hendak menghambat perjalanan Anda. Situasinya pun lumayan kontradiktif. Untuk musuh-musuh dari faksi Necro yang notabene berwujud monster, ia terlihat memesona di ragam boss dan mini-boss yang berusaha Anda tundukkan. Sementara untuk urusan cult yang satunya lagi, justru desain musuh-musuh biasa yang Anda hadapi terlihat lebih baik dibandingkan desain para boss-nya yang terlihat begitu “normal”. Seperti selayaknya seri Souls, selain monster-monster besar, Anda juga akan bertemu dengan boss manusia yang biasanya datang dengan kelincahan dan agresivitas yang lebih tinggi.

Sementara dari sisi audio, ia juga tidak menawarkan sesuatu yang istimewa. Sebagian besar dialog disampaikan dengan gaya banyak seri Souls, lambat dengan intonasi yang ingin memperlihatkan sisi misterius yang lebih kental. Hal yang sama juga terjadi dengan musik yang menjalankan tugasnya yang baik untuk membangun atmosfer yang ada, namun tidak terasa istimewa.

Kejam tapi Bersahabat

Agak sedikit sulit untuk langsung menyimpulkan apakah AI LIMIT lebih sulit atau mudah diibandingkan kebanyakan game Souls.

Kami yakin bahwa ketika Anda membaca artikel review ini dan mengetahui bahwa AI LIMIT adalah sebuah game souls-like, maka sebagian besar Anda akan langsung penasaran dengan tingkat kesulitan yang ia usung. Apakah ia sesulit sebagian besar seri Souls? Atau ia tampil di sisi yang lebih bersahabat seperti Code Vein misalnya, yang membuatnya bisa direkomendasikan untuk pemula di genre ini? Percaya atau tidak, kami akan menyebut keduanya. AI LIMIT adalah game Souls-like yang brutal dan bersahabat di saat yang sama.

Jangan salah, ini masih tetap game Souls-like dengan pertarungan melawan musuh biasa hingga boss yang mampu menghabisi begitu banyak bar HP Anda secara instan. Ia tetap menuntut Anda untuk membaca gerak musuh dengan baik dan mengantisipasi serangan yang ada, baik lewat sistem parry atau shield yang kemudian bisa diikuti dengan aksi curi memasukkan damage di sela animasi yang Anda anggap, minim resiko.

Lantas, mengapa kami menyebutnya bisa terasa lebih kejam? Karena ia mengusung sistem resource alias “Souls” yang cukup berbeda dengan kebanyakan game Souls-like. Di AI LIMIT, kematian akan membuat resource ini berkurang, sebuah praktek standar game Souls-like. Masalahnya? Ia tidak memberikan Anda kesempatan kedua untuk memungut dan mengembalikan resource tersebut kembali.

Maka darinya lahir sebuah mekanisme yang lumayan membingungkan untuk sebuah game Souls. Bahwa dari titik pertama Anda bermain, AI LIMIT akan langsung secara gamblang menghukum Anda seiring dengan frekuensi Anda tewas tanpa memberikan alternatif solusi untuk memperkuat si karakter utama jika Anda bermain buruk. Anda yang tidak kunjung mahir bisa terjebak di dalam sebuah siklus absurd dimana semua resource Anda berujung habis karena ia terus-menerus berkurang setiap kali Anda mati.

Game ini bisa terasa lebih kejam karena ia tidak punya sistem ambil balik “Souls” yang jatuh setelah tewas. Ia akan hilang permanen.
Ini berarti, semakin sering Anda tewas, semakin tipis pula sumber daya Anda untuk memperkuat Arissa yang notabene dibutuhkan untuk menundukkan ancaman yang terus menewaskan Anda sebelumnya. Ini membingungkan.

Padahal si resource penting untuk memperkuat Arissa, baik dari sistem leveling ataupun upgrade senjata, yang esensial untuk “mengatasi” masalah sebelumnya – yakni terjebak di pertarungan yang sulit tadi. Jika Anda berada di titik ini, satu-satunya hal yang bisa Anda tempuh adalah melakukan “grinding” ala game RPG lawas dimana Anda akan menghabisi musuh di satu jalur tertentu, kembali ke Branch – alias bonfire di game ini, dan terus mengumpulkan resource yang cukup untuk memperkuat Arissa. Berita buruknya? Persentase pengurangan yang ia eksekusi terhitung cukup brutal.

Untungnya, hanya mekanik ini saja yang terhitung tajam. Sisa mekanik lain yang dihadirkan oleh AI LIMIT akan membuatnya masuk ke kategori game Souls-like yang bersahabat, apalagi jika Anda merupakan veteran yang sudah malang-melintang di genre ini. Tentu saja ada beberapa faktor yang membuat AI LIMIT ini terasa mudah:

Pertama dan yang paling signifikan, bahwa game ini sama sekali tidak mengusung sistem Stamina sama sekali. Ini berarti, Anda selalu punya kesempatan untuk melakukan roll atau side-step dan kemudian “mencuri” timing serang kapanpun Anda mau tanpa resiko. Sistem tanpa stamina ini juga membuat sistem equipment senjata, aksesoris, dan armor menjadi lebih lugas karena ada satu faktor yang tak perlu Anda pusingkan.

AI LIMIT hadir tanpa sistem stamina.
Varian jenis senjata tertentu juga bisa menghasilkan efek stagger ke musuh hingga membatalkan animasi mereka.

Kedua? Sistem tanpa stamina ini dikombinasikan dengan sistem Stagger pada musuh yang bisa dipicu jika Anda menggunakan senjata-senjata berat. Ini berarti Anda bisa memasukkan sebanyak mungkin animasi senjata berat Anda tanpa resiko, menuai efek stagger dari musuh yang bahkan bisa membatalkan animasi serang mereka, dan bermain ofensif tanpa resiko.

Ini juga berarti membuka kesempatan Anda untuk selalu punya opsi lari dan menghindar jika ternyata musuh berujung memberikan respon. Tidak hanya stagger, dengan kehadiran efek seperti “Corrupted” dimana Anda bisa memicu ledakan damage instan setelah memasukkan damage dengan senjata spesifik, Anda akan diuntungkan dengan sistem ini.

Ketiga? Anda akan dibekali dengan begitu banyak item penyembuh. Selain satu item penyembuh ala Souls yang bisa Anda isi kembali dengan mengaktifkan Branch (bonfire), Anda akan diberikan opsi setidaknya tiga varian lagi item penyembuh yang tidak hanya memulihkan HP saja tetapi juga memberikan efek regenarasinya sendiri.

Walaupun ada limitasi soal berapa banyak yang Anda bawa di setiap petualangan, namun ini membuat Anda punya opsi setidaknya belasan item penyembuh untuk diakses. Berita lebih baiknya lagi? Game ini juga hadir dengan sistem pause ketika Anda mengakses menu, hingga tidak ada urgensi untuk meletakkan item-item pembersih status di shortcut Anda. Selalu ada kesempatan untuk menekan menu dan memilih item tersebut, sekali lagi, tanpa resiko.

Ada banyak opsi item penyembuh di sini.
Game ini akan menyediakan opsi bertahan di luar roll atau side-step. Anda bisa melakukan parry atau memanfaatkan Shield dengan chip damage kecil di sin.

Keempat? AI LIMIT akan dengan cepat memberikan setidaknya dua opsi bertahan untuk Anda gunakan bergantung pada seberapa mahir Anda. Anda yang sudah cukup veteran bisa mengakses sebuah gaya bertahan ala parry untuk kian cepat membuat musuh jatuh dalam status stun. Namun Anda yang pemula dan mudah panik juga akan disediakan sebuah shield dengan efektivitas tinggi. Ia tidak hanya bisa menahan banyak jenis serangan saja, tetapi juga diperkuat dengan persentase “chip damage” yang terhitung kecil untuk game seperti ini.

Kelima dan yang paling krusial mengapa game ini bersahabat? Kembali ke poin pertama, karena ia hadir tanpa sistem stamina. Ini berarti, Anda yang ingin dengan nyaman menghabisi hampir semua ancaman kini hanya perlu berfokus untuk menaikkan HP Anda dan damage senjata / magic Anda setelahnya saat proses level up terjadi. TIdak ada lagi kebingungan apakah Anda harus berfokus pada stamina seperti dilema di kebanyakan seri Souls atas pertimbangan kebutuhan untuk melakuan roll berkali-kali atau serangan yang lebih banyak.

Sync-rate tidak hanya akan menentukan damage, tetapi juga resource skill aktif Anda.
Sync Rate juga akan berfungsi sebagai “mana” untuk serangan magic.

Anda yang tertarik untuk memainkan peran sebagai “Mage” di sini juga akan diuntungkan dengan mekanik unik AI LIMIT yang disebut sebagai Sync Rate. Alih-alih menggunakan Mana, skill aktif senjata atau serangan magis di game ini akan mengorbankan sejumlah resource bernama Sync Rate yang maksimalnya akan mencapai angka 100%. Terbagi ke dalam beberapa level, Sync Rate akan menentukan dua hal – apakah Anda bisa mengakses skill aktif / Magic tersebut dan seberapa besar damage yang bisa Anda hasilkan.

Sistem ini menjadi bersahabat karena Sync Rate merupakan resource yang sama sekali tidak kompleks. Anda akan mendapatkan ekstra Sync Rate setiap kali Anda memasukkan serangan ke musuh. Ia juga akan secara otomatis terisi hingga level tertentu secara konsisten lewat sistem regenerasi yang ada. Ditambah dengan ekstra item pemulih yang selalu bisa Anda bawa dengan jumlah terbatas, akses untuk skill aktif dan serangan magic ini hampir selalu tersedia. Yang perlu Anda pikirkan selanjutnya hanyalah soal timing kapan Anda mengeksekusinya.

Eksplorasi sampingan biasanya berisikan reward yang terasa sepadan.

Sisanya tentu saja seperti halnya seri Souls, berusaha mengeksplorasi sudut setiap dunia yang ditawarkan oleh AI LIMIT. Selain area-area rahasia, mini-boss, dan juga jalur side-quest NPC yang biasanya akan butuh buntut interaksi tertentu, Anda juga bisa mendapatkan reward ekstra seperti “aksesoris” yang bisa dipasangkan untuk memperkuat Arissa.

Related Topics:
Author picture
Editor in Chief
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Next Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest

Level Up Your Gaming News!

Subscribe for the latest gaming news and updates.

Share this website