Review Blue Prince: Kami Terlalu Bodoh Untuk Game Ini!
Page 3

Review Blue Prince: Kami Terlalu Bodoh Untuk Game Ini!

Author picture
Author picture

Kami Terlalu Bodoh

Kami terlalu bodoh untuk menyelesaikan game ini hingga tamat

Di atas kertas, konsep rogue-like yang ditawarkan oleh Blue Prince memang bukan sesuatu yang asing dan baru lagi. Yang membuatnya berbeda hanyalah mekaniknya dimana alih-alih senjata atau equipment, yang harus Anda lemparkan kini adalah jenis ruangan yang akan berupaya Anda cocokkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Namun ingat, kita baru bicara soal konsep rogue-like-nya saja. Karena percaya atau tidak, tantangan terbesar Blue Prince adalah di sisi puzzle-nya itu sendiri.

Bahwa tidak lagi soal sekadar mengatur tata letak ruang saja dan berdoa untuk RNG terbaik di setiap siklus Anda, Blue Prince juga akan menuntu Anda untuk menggunakan kapasitas isi otak Anda sebaik-baiknya untuk bisa menyelesaikannya. Tantangan puzzle yang diberikan pun beragam, dari matematika dasar, pemahaman bahasa (tentu saja berbasis bahasa Inggris), mengingat, hingga observasi.

Lebih gilanya lagi? Untuk setidaknya dua puzzle yang kami temui, tingkat kesulitannya bersifat dinamis. Puzzle dart yang didasarkan pada sistem operasi matematika berhadiah kunci dan puzzle peti yang didasarkan pada logika dengan reward berbasis permata akan semakin sulit seiring dengan frekuensi Anda menyelesaikannya. Puzzle dart misalnya hanya akan meminta Anda untuk melakukan operasi pertambahan di awal. Lalu ia meningkat dengan pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat, hingga aksi membalik angka dan sejenisnya. Ini berarti semakin lama Anda menyelesaikan Blue Prince dengan membuka Antechamber, semakin besar pula potensi tingkat kesulitan puzzle yang Anda temui meningkat.

Beberapa varian puzzle seperti dart ini akan punya tingkat kesulitan dinamis dimana ia akan semakin sulit seiring dengan frekuensi Anda menyelesaikannya
Tanpa tuntunan Anda harus mencari sendiri kira kira apa yang perlu Anda kejar dan lakukan

Lebih gilanya lagi? Anda yang sudah termanjakan oleh game-game non-puzzle modern yang biasanya akan memberikan clue lebih eksplisit akan merasa cukup frustrasi di sini. Karena alih-alih dimanja dan digandeng kemana Anda harus melihat, mendengar, atau membaca, Anda sendirilah yang harus mencari hubungan-hubungan antara objek, tulisan, dan gambar yang Anda temui. Bahkan seperti yang kami bicarakan sebelumnya, ada banyak clue puzzle yang tersembunyi begitu cantik dan manisnya hingga Anda tidak akan pernah akan bisa menyelesaikannya jika Anda tidak tahu kemana Anda harus mencari dan melihatnya.

Masih belum cukup gila? Seperti halnya konsep keterkaitan ruang yang kami sebet sebelumnya, tidak sedikit solusi puzzle di Blue Prince yang tidak hanya tersedia di satu ruangan saja, tetapi juga terbagi ke dalam beerapa ruangan. Ini berarti dua hal: bahwa Anda baru akan melihat clue ini jika Anda cukup beruntung untuk mendapatkan ruangannya via RNG dan kedua, jika Anda tahu kemana Anda harus melihat dan mencari.

Sebagai contoh? Ada salah satu puzzle berbentuk sheet music dan lagu dimana kunci clue-nya adalah merangkai kalimat lengkap dari setiap kata yang mendapatkan bold di lembar tersebut. Masalahnya? Kalimat lengkap tersebut baru akan bisa Anda rangkai jika Anda sudah membaca setidaknya 8 lembar notasi yang dibutuhkan. Berita buruknya, 8 halaman tersebut akan tersebar di tiga jenis ruangan yang berbeda. Maka situasi ini mau tidak mau menuntut Anda untuk secara konsisten mencatat secara manual atau menangkap screenshot hanya untuk mengingat clue-clue ini dengan lebih baik. Karena kami tegaskan sekali lagi, tidak ada yang bisa menjamin bahwa Anda akan menemukan tiga ruangan ini di satu siklus yang sama. Jika hanya mengandalkan otak, di luar jika Anda punya memori fotografis, sepertinya mustahil untuk mengingat semua clue yang bisa jadi terpisah dalam siklus yang panjang.

Beberapa puzzle bahkan punya clue yang tersebar di lebih dari 1 ruangan
Semuanya dibuat semakin kompleks mengingat ruangan yang Anda dapatkan juga dipengaruhi oleh RNG

Ini hanya satu bentuk contoh saja. Anda juga akan menemukan clue-clue dalam bentuk kalimat alih-alih gambar dimana Anda harus membaca dengan saksama soal apa yang harus Anda lakukan. Bahkan untuk hal “sesederhana” masalah mengatur mesin pompa yang di game survival horror pada umumnya hanya butuh satu atau dua tombol saja, berujung jadi proses yang kompleks di Blue Prince. Belum cukup? Ada pula aksi Anda yang baru akan terepnuhi setelah Anda melewati siklus yang baru, yang berarti RNG yang baru.

Sebagai contoh? Kasus pompa yang kita bicarakan tadi. Pompa ini bisa digunakan untuk mengurangi genangan air di dalam dan luar rumah dengan sistem kompleks isap dan buang yang super kompleks dan sengaja didesain tidak intuitif. Untuk bisa mengoperasikan pompa ini, Anda akan sangat terbantu jika Anda bisa membaca manuall yang tersedia di ruangan perpustakaan, yang tentu saja tetap berbasis RNG.

Begitu Anda menemukan perpustakaan, Anda butuh meminta dipinjamkan buku manual pompa ini yang baru akan tersedia jika Anda bertemu lagi dengan perpustakan di siklus selanjutnya, yang berarti RNG kembali. Benar sekali, seperti yang bisa diprediksi, menemukan kembali perpustakaan di siklus selanjutnya tidak menjamin Anda akan kembali bertemu dengan ruang pompa yang sama. Jika Anda tidak mencatat apa yang sudah Anda baca dan Anda lupa, Anda akan dipaksa mengulangi keseluruhan hal ini kembali.

Jika ada satu hal yang berhasil dilakukan oleh Blue Prince kepada kami adalah tamparan keras bahw kami tidak cukup pintar untuk menyelesaikan game ini dengan isi otak kami yang terbatas. Secara sederhana: kami terlalu bodoh untuk me-review game ini dengan kapasitas yang seharusnya.

Apa pasal? Karena percaya atau tidak, kami sempat setidaknya dua kali menonton walkthrough di Youtube hanya untuk mencari solusi dan item spesifik serta darimana clue untuk menyelesaikannya. Kami tidak bisa berbohong bahwa ada rasa bersalah ketika melakukan aksi seperti ini di sebuah game puzzle yang notabene akan jauh lebih seru untuk dinikmati dan berupaya untuk diselesaikan sendiri. Kami merasa kotor setiap kali melakukan aksi ini, terasa seperti mengkhianati proses review Blue Prince itu sendiri. Karena jelas fakta bahwa kami butuh ke internet untuk mencari solusi adalah bukti bahwa isi otak kami tidak cukup kuat untuk menghitung, mencerna kalimat, dan mengembangkan runtut logika yang dibutuhkan oleh Blue Prince.

Kami memutuskan untuk menghentkan progress dan me review game ini apa adanya setelah dorongan untuk curang sudah begitu kuat karena rasa frustrasi yang muncul

Oleh karena itu, dengan semua kerendahan hati yang kami miliki, review ini ditulis untuk merefleksikan hal tersebut, bahwa sebagai sebuah game puzzle, Blue Prince berada di luar kemampuan kami untuk ditangani. Jelas ada rasa frustrasi, namun tanpa keinginan untuk curang atas nama review. Kami tidak ingin terkesan membicarakan betapa seru dan mudahnya untuk mengisi sebuah teka-teki silang ketika yang kami lakukan adalah mencari kunci jawabannya di internet.

Kesimpulan

Blue Prince adalah pengalaman yang harus Anda jajal paling tidak sekali terlepas dari apakah Anda gamer pencinta puzzle atau tidak penggemar rogue like ataupun tidak Kombinasi konsep menyegarkan dan unik ini secara magis bisa berujung menjadi sebuah pengalaman super adiktif yang bisa membuat Anda kehilangan waktu berjam jam tanpa terasa dan sayangnya tanpa progress berarti Untuk kami dengan kapasitas otak terbatas ini adalah sebuah mimpi buruk yang tidak segan kami rekomendasikan dan apresiasi lebih

Memainkan Blue Prince menawarkan sensasi yang sama ketika kami memainkan Death Stranding beberapa tahun yang lalu. Bahwa kami cukup terkejut dan terpesona bahwa di umur kami, di usia industri game yang sudah menyentuh beberapa dekade, kami masih bisa menemukan sebuah game seunik dan segila Blue Prince dengan konsep yang belum pernah kami rasakan sebelumnya. Ia terasa saeperti sebuah board-game yang berhasil diterjemahkan ke dalam ranah digital dengan kompleksitas yang kian diuntungkan dengan format interaktif video game itu sendiri. Siapa yang mengira bahwa upaya untuk membangun sebuah kombinasi ruang 5×9 akan menjadi salah satu game paling menarik dan menantang yang kami cicipi sepanjang tahun 2025 ini berjalan.

Namun di sisi lain, di luar keterbatasan otak kami untuk bisa menyelesaikannya seorang diri, sulit rasanya untuk tidak mengkritisi sistem RNG yang diusung Blue Prince. Karena tak seperti game lain yang cukup “murah hati” dengan membuat item atau senjata yang akan membantu progress player untuk lebih sering muncul di game rogue-lite / rogue-like yang lain, RNG yang diusung Blue Prince terasa selalu konstan. Ini berarti tidak menutup kemungkinan bahwa Anda tetap akan menemukan kombinasi-kombinasi ruangan yang busuk bahkan di siklus yang sudah menyentuh angka 40 hari sekalipun. Ketika hal ini terjadi, ada titik dimana kami langsung menutup si video game dan tidur siang karena saking kesal dan frustrasinya.

Namun di luar hal tersebut, Blue Prince adalah pengalaman yang harus Anda jajal paling tidak sekali, terlepas dari apakah Anda gamer pencinta puzzle atau tidak, penggemar rogue-like ataupun tidak. Kombinasi konsep menyegarkan dan unik ini secara magis bisa berujung menjadi sebuah pengalaman super adiktif yang bisa membuat Anda kehilangan waktu berjam-jam tanpa terasa dan sayangnya, tanpa progress berarti. Untuk kami dengan kapasitas otak terbatas, ini adalah sebuah “mimpi buruk” yang tidak segan kami rekomendasikan dan apresiasi lebih.

Kelebihan

Tingkat kesulitan tinggi membuat setiap upgrade permanen terasa seperti sebuah kemenangan
  • Konsep gameplay yang unik dan menyegarkan
  • Mekanik bisa tetap terasa adiktif walaupun tanpa progress berarti
  • Puzzle yang diusung hadir berkualitas dan berkelas
  • Sistem tingkat kesulitan puzzle yang dinamis dengan frekuensi penyelesaian
  • Upgarde permanen yang akan terasa esensial jika berhasil diraih

Kekurangan

Tidak ada yang lebih melelahkan di Blue Prnce selain memahami bahwa siklus yang sedang Anda jaalni punya RNG yang melawan Anda dari semua sudut
  • Cerita terasa biasa saja
  • RNG mudah membuat rasa frustrasi mengemuka

Direkomendasikan untuk gamer: yang butuh sesuatu yang belum pernah mereka mainkan sebelumnya, pencinta puzzle

Tidak direkomendasikan untuk gamer: yang otaknya mudah panas dan merasa frustrasi, yang butuh sesuatu yang lebih action

author avatar
Pladidus Santoso
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.
Author picture
Editor in Chief
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Next Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest

Level Up Your Gaming News!

Subscribe for the latest gaming news and updates.

Share this website