Kuat dan Gila

Tenang saja, kemampuan monster untuk melakukan aksi peleburan bukan satu-satunya hal yang membedakan Cronos: The New Dawn dengan Dead Space, tentu saja di luar setting dan cerita. Salah satu elemen lore yang paling esensial dimana tugas Anda sebagai Traveler adalah “memanen” esensi para survivor dari masa lalu ke masa depan juga diaplikasikan ke dalam gameplay.
Aksi ini bahkan menjadi salah satu jargon marketing yang sempat didorong oleh Bloober Team pada saat mempromosikan game yang satu ini. Namun, implementasinya sendiri sangat berbeda dengan apa yang kami bayangkan dan prediksi.
Benar sekali, seperti yang kami bicarakan sebelumnya, Traveler bisa memanen jiwa dan memori survivor dari masa lalu untuk ia bawa ke masa depan. Namun bukan sekadar cerita, jiwa yang kini masuk ke dalam item bernama Phylactery tersebut juga berpengaruh pada gameplay. Secara kasar, Anda bisa menyederhanakannya layakny sebuah aksesoris di dalam game RPG. Jiwa di dalam Phylactery ini, dengan total 3 jiwa maksimal, akan memberikan buff untuk aksi permainan Anda.
Ada jiwa yang akan menawarkan buff damage yang lebih besar saat mengeksekusi headshot, yang memberikan ekstra persentase untuk setiap resource Energy yang Anda dapatkan, hingga yang dapat memicu probabilitas amplifikasi damage berkali-kali lipat saat dipicu. Anda akan membutuhkan jiwa-jiwa ini untuk mempermudah perjalanan Anda di Cronos: The New Dawn.
Namun mengingat ini adalah sebuah game survival horror yang linear sekuens progress-nya, ini berarti akan ada jiwa-jiwa yang pasti akan Anda dapatkan sebagai bagian dari cerita. Akan ada satu titik pula dimana Anda diminta untuk memilih satu jiwa atau yang lain, yang keduanya menawarkan buff berbeda. Untuk situasi yang terakhir ini, Anda juga akan mendapatkan sedikit cut-scene yang berbeda, yang memberikan ekstra tambahan informasi dan cerita saat Anda berhadapan dengan mereka di Terminal, yang juga bagian dari lore yang ada. Sementara ekstra jiwa-jiwa yang lain bisa Anda kumpulkan dari aksi eksplorasi, dimana dari lore, mereka adalah jiwa hasil panen dari Traveler lain yang sayangnya harus meregang nyawa saat menjalankan tugas dari mereka.


Seperti yang bisa diprediksi, akan ada titik dimana keterbatasan 3 slot yang dimiliki oleh Phylactery Anda memaksa Anda untuk memilih jiwa mana yang ikut dan mana jiwa yang akan dihapus secara permanen. Begitu Anda sudah memilih, tidak ada opsi menggantinya sampai Anda bertemu jiwa yang baru. Untungnya, alih-alih disembunyikan atau misterius, game ini akan secara eksplisit menerangkan efek dari masing-masing jiwa yang ada sehingga Anda bisa bijak memilih berdasarkan informasi tersebut.
Sayangnya, sistem ini berujung dangkal terlepas dari konsepnya yang menarik dan menjadi ekstra motivasi untuk melakukan aksi eksplorasi. Apa pasal?
Karena dari sisi lore, semakin banyak jiwa yang Anda simpan di Phylactery Anda, semakin tidak stabil juga kondisi kejiwaan Anda. Anda akan mendengar jiwa-jiwa ini berbicara dan terkadang, berusaha menyuntikkan gambar yang tampil tak ubahnya halusinasi. Ketika konsep ini dijabarkan oleh Bloober Team sebelum rilis, ia meninggalkan kesan bahwa seolah-olah Anda nantinya akan punya opsi untuk memilih membawa jiwa-jiwa ini atau tidak, yang akan berpengaruh pada kondisi kejiwaan sang Traveler dan akhirnya, seberapa banyak halusinasi audio dan visual yang Anda dapatkan.


Namun sayangnya, tidak demikian. Berdasarkan cerita yang ada, Anda tetap akan harus memegang setidaknya tiga jiwa di akhir pemainan. Opsi yang Anda miliki hanyalah mengganti siapa saja mereka yang Anda bawa, yang biasanya akan dipertimbangkan dari sisi buff yang ditawarkan. Lagipula, efek psikologis yang digembar-gemborkan oleh Bloober Team pada akhirnya terikat pada cerita utama itu sendiri. Satu-satunya hal yang sempat kami temukan dari konsep “psikologi” yang didorong sistem ini hanyalah glitch visual kecil yang muncul jika Anda membawa karakter tertentu dan bukan karakter lainnya. Itu saja.
Pada akhirnya, ini juga membuat opsi multiple ending yang ditawarkan oleh game ini sesederhana memilih A atau B tanpa dipengaruhi oleh aksi Anda selama menjalani progress dari awal hingga akhir permainan. Namun setidaknya, ada satu ekstra ending lainnya yang bisa Anda kejar dengan konten time loop yang lebih solid, yang sayangnya kembali tidak berhubungan dengan sistem jiwa dan kegilaan yang berujung tak banyak berbeda dengan sistem buff ala aksesoris di game RPG.
Kesimpulan

Setelah apa yang berhasil dicapai oleh Dead Space oleh EA, industri game uniknya sepertinya kehilanga motivasi untuk meracik game survival horror lain yang punya pendekatan yang sejenis. Apalagi setelah kegagalan besar The Callisto Protocol yang punya kreator yang sama. Padahal ada rasa haus dan rindu untuk pengalaman yang menegangkan tersebut, yang juga dibalut dengan misteri dan lore yang menarik serta ancaman di setiap sudut yang siap untuk menghabisi Anda. Yang ditawarkan oleh Cronos: The New Dawn lewat pengalaman yang akan terasa familiar ini adalah pemuasan atas rasa dahaga tersebut, tentu sembari menawarkan identitasnya dan keunikannya sendiri.
Walaupun demikian, bukan berarti game ini hadir tanpa kekurangan. Minimnya sistem peta bisa membuat beberapa aksi backtrack terasa menjengkelkan, apalagi jika Anda tengah mencari pintu untuk resource ekstra yang sempat Anda lewati namun berujung Anda lupakan. Kami juga berujung merasa bahwa ada beberapa desain monster, terutama varian di dinding yang menyerang Anda dengan tentakel. Ia seringkali ditempatkan di sudut yang tidak pernah Anda prediksi, yang walaupun ditandai dengan suara, tetap seringkali meninggalkan damage yang besar untuk Anda. Sistem auto-save yang juga terhitung punya jarak cukup jauh juga membuat beberapa kematian menjadi lebih menjengkelkan karena Anda harus berupaya kembali dengan jarak yang cukup jauh.
Namun di luar kekurangan tersebut, Cronos: The New Dawn adalah sebuah game survival horror yang fantastis. Ia seru, ia menegangkan, ia siap untuk membuat bulu kuduk Anda merinding, sembari menawarkan pertempuran cukup seru melawan monster ragam ukuran dengan cerita berbasis time loop yang cukup solid. ini benar-benar adalah game “Dead Space” terbaik setelah Dead Space itu sendiri.
Kelebihan

- Tema cerita berbasis time travel dan time loop yang cukup menarik
- Sistem lebur dari monster yang cukup untuk membuat Anda kelabakan jika terjadi
- Atmosfer cukup menjijikkan dan mencekam
- Feel menggunakan ragam senjata terasa memuaskan
- Sisi presentasi visual dan audio yang solid
- Tiap bagian cerita didesain dengan tantangan baru sehingga tidak terasa repetitif
- Sistem upgrade dan phylactery sebagai motivasi efektif untuk aksi eksplorasi
Kekurangan

- Jarak auto-save bisa memicu rasa frustrasi tersendiri saat Anda tewas
- Desain monster yang menempel di dinding menjengkelkan karena posisi dan damage yang dihasilkan
- Phylactery hanya jadi sistem buff yang tidak beda dengan sistem aksesoris game RPG
- Beberapa area butuh sistem peta
- Butuh desain monster yang lebih gila dan menyeramkan
Direkomendasikan untuk gamer: yang mencintai Dead Space, yang butuh game survival horror dengan tema sci-fi kental
Tidak direkomendasikan untuk gamer: yang menginginkan sensasi horror yang lebih mengerikan, yang tidak suka dengan konsep cerita yang terlalu sci-fi