
Sebagian besar gamer sepertinya sempat melewati sebuah era unik di generasi platform sebelumnya dimana game-game episodik menemukan era keemasannya. Diperkuat lewat kesuksesan game-game racikan Telltale khususnya, kita berhadapan dengan game-game interactive story solid yang menawarkan sebuah visual novel dinamis dimana Anda kini berkuasa untuk outcome cerita yang Anda mainkan. Siapa yang mengira bahwa di era dimana format seperti ini tidak lagi sering dieksplorasi, lahir sebuah game episodik yang kebetulan lahir dari mantan para kreatif Telltale yang kini berdiri di bawah bendera AdHoc. Sebuah game bernama Dispatch.
Ketika ia pertama kali memperlihatkan batang hidungnya, Dispatch memang langsung menarik perhatian banyak orang. Bagaimana tidak? Anda akan dibawa ke dalam sebuah dunia dimana superhero dan supervillain merupakan pemandangan standar sehari-hari. Gameplay juga dipastikan tidak hanya berkutat pada aksi QTE dan sistem respon-konsekuensi saja, tetapi juga simulasi pengaturan tugas superhero yang notabene menjadi tanggung jawab Anda sebagai seorang Dispatcher itu sendiri.
Lantas, apa yang sebenarnnya ditawarkan oleh Dispatch? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang akan membawa moral Anda di antara cinta dan kerja? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Dispatch sendiri mengambil setting di Los Angeles versi alternate universe dimana superhero dan supervillain kini menjadi bagian hidup yang tidak terpisahkan, bersama dengan manusia-manusia tanpa kekuatan yang disebut sebagai “Normies”di sini.
Anda berperan sebagai seorang superhero tanpa kekuatan bernama Mecha Man yang seperti namanya, melakukan aksi superhero mengandalkan robot raksasa yang ia kendarai. Sayangnya di salah satu misi krusial untuk menangkap seorang penjahat bernama Shroud yang berhasil membunuh ayahnya, Mecha Man harus kehilangan sesuatu yang benar-benar krusial. Sang robot satu-satunya yang ia miliki, yang memberikan ia kekuatan dan identitas sebagai seorang Mecha Man, berujung hancur berantakan. Mecha Man kini hanyalah seorang “normies” bernama Robert Robertson the Third.


Di tengah kebingungan ini, Robert diajak oleh superhero ternama – Blonde Blazer untuk bergabung dalam agensi superhero miliknya bernama Superhero Dispatch Network (SDN). SDN saat ini tengah menjajal program baru bernama Phoenix Program untuk merehabilitas para super villain yang sudah bertobat dan ingin mencoba memulai hidup baru sebagai seorang superhero. Robert diberi tanggung jawab untuk tidak hanya menugaskan, tetapi juga mengarahkan tim ala Suicide Squad bernama Z-Team ini. Seperti yang bisa diprediksi, ini bukanlah tugas yang mudah.
Lantas, tantangan seperti apa yang harus dihadapi Robert saat mengasuh Z-Team ini? Mampukah ia menemukan jalannya kembali ke jalur superhero sebagai seorang Mecha Man? Mampu jugakah ia menangkap Shroud yang sudah membunuh ayahnya? Semua jawaban tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan Dispatch ini.

