Kasar dan Inkonsisten

Melihat Lost Soul Aside sekilas pandang, ia sebenarnya bisa disejajarkan dengan banyak rilis game terbaru. Ada begitu banyak momen dmana Anda bisa menikmati seberapa indah dan dramatisnya sisi presentasi visual yang ia usung, yang bisa saja datang dari desain lingkungan, detail tata cahaya, hingga desain arstitektur kastil yang ia usung.
Masalah terbesar dari sisi presentasi visual Lost Soul Aside adalah bentuknya yang masih terlihat kasar dan tidak konsisten, yang tentu saja tidak terjustifikasi dari fakta bahwa ia sudah dibangun selama 9 tahun lamanya. Situasi ini tentu saja menimbulkan pertanyaan besar soal apa yang sebenarnya memakan waktu pengembangan begitu lama jika hasil akhir yang diccapai masih belum serapi dan semulus rilis banyak game indie lainnya.

Tidak usah menyelam terlalu jauh. Gamer manapun bisa melihat dengan jelas bahwa ketimpangan yang cukup signifikan antara desain adik Kaser yang notabene punya peran penting dalam cerita – Louisa dengan karakter wanita pendukung lain seperti Zana yang memang terindikasi punya hubungan romansa dengan Kaser. Terlepas dari kemungkinan ia memang terjustifikasi dari sisi lore misalnya, Anda bisa melihat beda keduanya. Model karakter Louisa terlihat begitu canggung dan standar, sementara Zana terlihat begitu “mentereng” layaknya karakter dari game Korea racikan Pearl Abyss.
Hal yang sama juga terjadi dengan sisi cut-scene. Untuk sebuah game yang sudah dikembangkan begitu lama, agak sedikit menyedihkan ketika melihat cut-scene sesederhana orang-orang yang saling berbicara bisa berujung menghasilkan efect popping yang terhitung “gila”. Karakter muncul terlambat di layar, latar belakang yang belum di-render saat diskusi dimulai dan sejenisnya. Tidak hanya itu saja, game ini juga butuh lebih banyak belajar caranya untuk membuat scene seperti ini lebih menarik. Hampir sebagian besar darinya disajikan dari jarak jauh dan statis. Situasi ini membuat keseluruhan kualitas terasa kasar.
Padahal di sisi lain, apa yang mereka tawarkan di sisi animasi serangan Kaser bisa dibilang gemilang, Akan kita bahas lebih dalam di sesi selanjutnya, namun hampir sebagian besar animasi yang ia usung berhasil membuat serangan Kaser terlihat destruktif dan keren di saat yang sama. Lost Soul Aside juga menambahkan ekstra dramatisasi sebagai aksi pemungkas melawan boss, yang tetap pantas diapresiasi, walaupun tidak sedikit dari sekuens tersebut hadir terlalu cepat dan kacau, sehingga Anda sendiri tidak paham apa yang terjadi.

Kualitas kasar dan inkonsistensi tersebut juga datang dari presentasi audio, terutama VA bahasa Inggris yang kami nikmati dari awal hingga akhir permainan. Anda akan bertemu dengan beberapa sekuens voice acting menggelikan yang bahkan siap untuk memancing gelak tawa Anda. Namun di sisi lain, ia hadir dengan kualitas standar yang bisa Anda temukan di banyak game modern lainnya. Situasi yang meninggalkan banyak pertanyaan soal apa yang terjadi pada saat proses direksi perekaman yang selayaknya terjadi. Sementara untuk urusan musik? Walaupun tidak istimewa, namun mereka mencoba dengan keras di aspek ini. Lagu-lagu dengan choir di pertarungan besar dan penting? Anda akan menemukannya di Lost Soul Aside ini.
Oke, Tapi Biasa

Walaupun ia membawa beberapa elemen RPG seperti sistem aksesoris dan pohon skill misalnya, Lost Soul Aside memang punya cita rasa action yang lebih kental dibandingkan elemen RPG itu sendiri. Dengan absennya angka-angka damage di setting default, Anda juga tidak dipusingkan dengan keharusan untuk membangun atribut khusus atau keharusan melakukan aksi grinding dalam progress cerita yang bergerak linear.
Dari awal hingga akhir permainan, Anda hanya akan memerankan dan memainkan Kaser saja. Akan ada porsi cerita dimana karakter companion akan ikut bergabung, namun Anda tidak akan bisa bersinergi atau memerintah mereka. Progress level juga diimplementasikan selayaknya game action lainnya dimana Anda akan diminta untuk membersihkan satu area penuh dengan musuh sebelum bisa bergerak ke area selanjutnya. Tentu saja Anda akan berhadapan dengan sang “boss besar” sebagai penutup untuk setiap area yang Anda kunjungi.
Maka selayaknya game action modern yang lain, Kaser akan punya ragam aksi yang bisa ia lakukan. Serangan lemah dan kuat bisa dikombinasikan untuk serangan panjang, termasuk kesempatan untuk melontarkan musuh ke udara dan menghabisi mereka di situ. Untuk setiap serangan yang diluncurkan, yang tentu saja bergantung pada pohon skill yang sudah Anda upgrade Anda juga bisa “menutupnya” dengan ekstra aksi istimewa (R2) yang akan muncul sebagai serangan perpanjangan yang efeknya biasanya AOE. Tentu saja, akan ada kesempatan melakukan evade di timing tepat serangan musuh untuk counter-attack yang lebih dekstruktif.


Musuh di Lost Soul Aside sendiri bisa dibagi menjadi tiga varian besar: musuh biasa yang langsung rentan pada serangan biasa, Elite yang punya armor mereka sendiri, dan tentu saja – Boss yang juga biasa dilindungi armor yang serupa. Di sinilah, tombol block berguna bagi Kaser. Ala game aksi yang lain, Anda bisa merespon serangan musuh yang punya indikator lingkaran biru untuk ekstra serangan counter spesial. Jika ia berhasil dipicu, maka Anda akan bisa mengurangi jumlah perisai musuh dalam jumlah signifikan. Begitu armor tersebut habis, musuh akan jatuh dalam kondisi stun, rentan terhadap serangan kombinasi di udara (jika ukuran mereka rasional), dan bisa dicederai dengan aksi serangan spesial yang memang hanya tersedia saat situasi ini terjadi.
Satu hal yang menarik dari Lost Soul Aside adalah kehadiran sistem stamina. Namun tidak seperti sistem serupa di game seperti Dark Souls misalnya yang melimitasi serangan biasa, stamina di Lost Soul Aside hanya digunakan untuk serangan-serangan istimewa saja, seperti yang kami sebut sebelummya. Di awal ia tidak akan terasa signifikan dan bar stamina ini terasa layaknya gimmick, namun seiring dengan progress dimana serangan kombinasi yang bisa Anda akses semakin banyak, maka Anda akan mengerti bahwa sistem stamina ini hadir sebagai balancing. Bukan untuk melindungi Anda, tetapi melindungi musuh Anda dari serangan kombinasi yang bisa Anda akses.
Sebagai sebuah game action dan hanya dinilai dari sisi action-nya saja, Lost Soul Aside sesungguhnya adalah sebuah game yang solid. Tidak terasa istimewa memang, namun bisa disejajarkan dengan banyak game action, bahkan kelas AAA, dengan level keseruan yang sama. Tentu saja, ia punya ruang kedalaman tersendiri untuk mereka yang ingin menguasai mekanik pertarungannya lebih dalam sembari memfasilitasi mereka yang ingin pengalaman lebih sederhana seperti kami.
Sistem tersebut dibangun dari fakta bahwa Kaser akan dibekali dengan 4 varian senjata seiring dengan progress cerita. Dengan sistem shortcut ganti senjata yang cepat dan aksesoris pendukung yang juga tersedia, game ini sesungguhnya memfasilitasi Anda yang ingin menyalurkan sistem serangan kombinasi berturut-turut dengan ragam senjata yang dimaksud terpenuhi.


Menariknya? Anda yang tidak ambil pusing seperti kami dan hanya memilih satu senjata saja juga akan tetap terfasilitasi dengan baik. Setiap senjata yang dimiliki Kaser dari pedang, greatsword, poleblade, hingga scythe punya keunikan dan cara bermain mereka sendiri-sendiri. Tentu saja, varian ini juga akan dimanfaatkan untuk memecahkan puzzle dan platforming yang tetap akan jadi bagian dari Lost Soul Aside.
Tentu saja, Kaser akan dibekali dengan beberapa ekstra kemampuan dan kesempatan untuk memperkuat diri. Ada ekstra serangan spesial berbasis cooldown bernama Arena Power yang datang dari naga kecil companion Anda yang bisa diposisikan layaknya magic di game lain. Setiap Arena Powee ini punya efek serangan dan elemennya masing-masing, baik yang sekdaar menawarkan healing hingga yang didesain efektif untuk menghabisi musuh Anda dengan cepat.
Anda juga akan bertemu dengan aksesoris bersama Trinkers yang bisa dipasangkan langsung untuk ekstra buff dan stats atau item spesifik lain seperti Weapon Accessories yang jelas didesain untuk memperkuat senjata Anda. Untuk yang terakhir ini, mengingat ia muncul bak aksesoris pemanis, Lost Soul Aside juga menyediakan kesempatan bagi Anda untuk “menghias” senjata Anda dengan meletakkan bebas item-iem kecil ini. Terasa menarik di awal, namun terasa seperti gimmick tak esensial apalagi ketika Anda ingin segala sesuatunya berlalu cepat.


Maka sisa “tugas” Anda yang lain adalah beupaya bertahan hidup melewati pertarungan, terutama melawan boss-boss yang terhitung cukup tanky di sini. Untuk sistem penyembuh, Lost Soul Aside mengadopsi sedikit sistem ala game Souls dimana Anda akan bisa mengisi ulang item penyembuh utama saat bertemu dengan karakter spesifik bernama Liana yang jugaberfungsi sebagai titik save point. Anda juga bisa mengisi slot lain dengan ragam varian potion lain yang bisa Anda isi lagi dengan aksi crafting atau sekadar membelinya di hub.
Benar sekali, Anda tidak salah membacanya. Lost Soul Aside memiliki sebuah sistem hub, yang notabene merupakan kampung halaman Anda, yang bisa Anda kunjungi setiap kali transisi chapter terjadi. Namun sayangnya, kota kusam yang sama sekali tidak membuat mata bergairah ini tidak banyak menawarkan banyak hal. Hanya akan ada beberapa toko dimana Anda bisa membeli kebutuhan, namun Anda misalnya, tidak akan bertemu dengan NPC untuk misi sampingan dan sejenisnya. Bahkan sebegitu linearnya game yang satu ini, Anda tidak akan punya opsi backtrack ke lokasi yang sudah Anda selesaikan, setidanya hingga di mode New Game “Plus” setelah tamat.
Sisa perjalanan Anda akan dihabiskan untuk bertarung, bertarung, dan bertarung dalam pacing cerita yang terasa cukup berbeda di satu area ke area lainnya. Ada area dimana ia didesain layaknya mode boss rush, dimana pertarungan boss menunggu setelah pertarungan boss yang lain, dari awal hingga akhir area. Namun ada pula yang justru terasa diperpanjang sebegitu membengkaknya hingga Anda mungkin butuh hitungan jam untuk menyelesaikannya terlepas dari cepatnya gerak dan aksi bertarung Anda.


Pertarungan boss di Lost Soul Aside memang jadi highlight tersendiri, dari sekadar mini-boss hingga boss utama karena kesempatan untuk aksi eksekusi serangan kombo panjang yang jadi highlight game ini. Sayangnya, Lost Soul Aside juga mengusung sistem boss yang paling kami benci di game sejenis. Apa itu? Gimmcik serangan AOE boss pada saat satu lapisan bar HP-nya sendiri. Harus menunggu si boss melakukan semua jenis animasi serangan yang jarang melukai Anda sembari harus berhadapan dengan fakta bahwa Anda tidak bisa melawan balik adalah situasi yang menyebalkan.
Tidak hanya itu saja, entah karena alasan apa, Lost Soul Aside juga terlalu “percaya diri” untuk menghadirkan pertarungan boss skala besar seperti naga ataupun kelabang rakasa sembari mempertahanan kedekatan kamera orang ketiga yang sama. Tidak ada satupun dari pertarungan ini yang berujung terasa nyaman ataupun seru. Parahnya lagi? Untuk sang boss kelabang raksasa misalnya, ia juga datang dengan mekanik bebasis gimmick membangun perisai di sekitar arena yang bisa menghabisi Anda dengan hanya satu serangan saja jika Anda lengah. Mati karena serangan tersebut? Selamat, Anda harus mengulang pertarungan penuh gimmick ini dari awal kembali, yang juga dilengkapi dengan bar HP berlapis-lapis.
Sejujurnya, memainkan Lost Soul Aside justru membuat kami lebih rindu pada Bayonetta daripada Devil May Cry. Mengapa? Karena Platinum Games selalu secara aktif memastikan semua kekuatan Bayonetta, termasuk kemampuan untuk memanggil ragam monster raksasa yang ia punya, sebagian bagian dari gameplay aktif hingga bagian dari serangan kombinasi biasa.
Di Lost Soul Aside? Terlepas dari betapa cadasnya Arena dalam bentuk naga sesungguhnya, Anda hanya akan menikmatinya di dekat akhir cerita dengan mekanisme yang juga kelewat sederhana. Sementara saat bertarung aktif, yang Anda bisa dapatkan hanya aksi Fusion ala Super Saiyan dalam waktu terbatas untuk aksi serangan dengan damage lebih besar saja.


Lost Soul Aside juga menyuntikkan beberapa area dengan bentuk lebih terbuka di sini, namun pada akhirnya, tidak menawarkan apapun di dalamnya. Ditambah dengan animasi world map yang otomatis terpicu di awal chapter, kami mulai curiga bahwa hal-hal seperti ini merupakan bagian dari rencana ekstra Ultizero Games yang berujung tidak rampung atau dibuang karena satu atau dua alasan.
Maka semua kombinasi ini membuat Lost Soul Aside hadir sebagai game action yang solid, yang jelas punya inspirasi kuat dari produk sukses lainnya seperti Devil May Cry. Ia punya kedalaman tersendiri, animasi serangan memanjakan mata, hingga varian senjata yang memang terasa berbeda. Namun untuk sebuah game yang sudah “dimasak” selama sembilan tahun, tidak ada satupun aspek yang terasa unik dan istimewa. Semuanya sudah Anda lihat di game lain, rasakan di game lain, dan nikmati di game lainnya.