Replayability Yang Mengejutkan

Satu aspek yang tidak pernah kami perkirakan akan hadir kuat dari Lost Soul Aside justru datang dari satu hal – replayability, yang sayangnya juga dikombinasikan dengan keputusan-keputusan yang pantas untuk dipertanyakan.
Tersedia setidaknya setelah Anda menamatkan game ini satu kali, akan ada beberapa ekstra konten yang bisa Anda nikmati. Jika Anda merasa bahwa tingkat kesulitan playhtrough pertama Anda terlalu mudah, maka Anda kini bisa menikmati keseluruhan Lost Soul Aside dengan dua tingkat kesulitan baru: Hard dan Nightmare. Tingkat kesulitan yang terakhir ini tentu saja baru akan tersedia jika Anda sudah menyelesaikan mode Hard itu sendiri.
Tenang saja, Anda juga tidak akan diminta untuk memulai segala sesuatunya dari awal, Ketika Anda mengakses mode Hard dan setelahnya – Nightmare, maka semua hal yang Anda kumpulkan di playthrough pertama akan terbawa. Ini baerarti kelengkapan senjata yang sudah Anda kumpulkan, aksesoris Trinkets favorit, uang, hingga pohon skill yang sudah Anda buka sebelumnya.


Apakah situasi ini lantas membuat mode Hard lebih mudah? Proses balancing cukup mumpuni dari tim Ultizero Games bersinar di sini. Walaupun Anda sudah memperkuat diri dengan cukup optimal di mode normal, mode Hard tetap akan menawarkan tantangan yang solid lewat tidak hanya bar HP musuh yang lebih tebal dan serangan lebih mematikan saja, tetapi juga kombinasi-kombinasi Voidrrax yang “diterjunkan” untuk membuat Anda sibu di area tertentu. Ini membuat kesempatan untuk memainkan game ini ulang jadi tidak membosankan.
Selain kesempatan untuk memilih level dan terjun masuk ke area spesifik untuk alasan tertentu, Anda juga akan bisa mengakses mode Boss Rush dimana Anda berkesempatan untuk kembali bertarung melawan boss-boss yang Anda temui sebelumnya. Tidak cukup, playthrough ekstra setelah tamat ini juga akan membuat karakter Liana lebih bersinar.
Karakter yang berfungsi sebagai sistem save point ini memang sayangnya tidak punya banyak guna di awal karena fungsi selain save point-nya yang tidak banyak berkontribusi pada petualangan Anda. Opsi crafting untuk meracik potion yang ia tawarkan misalnya tidak akan sering Anda manfaatkan karena memang kecil kebuthuan Anda untuk meminum rangkaian obat penyembuh ini. Apa pasal? Karena lewat modifkasi aksesoris senjata saja, Anda bisa membuat senjata Anda menghasilkan efek pemulihan HP berdasar presentase damage yang terhitung cukup untuk membuat Anda bertahan hidup di banyak situasi.


Di playtrhough Hard dan Nightmare, Liana kini menydiakan opsi untuk melakukan upgrade senjata. Benar sekali, rangkaian senjata yang seringkali Anda gunakan di sesi sebelumnya kini bisa diperkuat menggunakan item drop yang memang hanya tersedia di Hard dan Nightmare saja. Senjata-senjata ini berpotensi menawarkan damage dan efek elemen yang lebih mematikan daripada versi standar, yang akhirnya membuat Liana punya fungsi lebih esensial daripada Save Point, yang sebenarnya juga sudah tercakupi dengan sistem Auto-Save yang tersedia.
Tidak hanya itu saja, penguatan di mode Hard dan Nightmare ini juga akan membuat ragam trinket duplikasi Anda tidak dibuang percuma begitu saja. Trinket ganda ini akan melebur dan melahiran varian trinket lebih kuat dengan janji buff dan peningkatan status yang tentu saja, jauh lebih besar dibandingkan playthrough Normal.
Maka dengan tambahan-tambahan ini, terutama Anda yang menikmati mekanik pertarungan Lost Soul Aside kini punya alasan ekstra untuk terjun kembali dan menantang diri di tingkat kesulitan lebih tinggi. Musuh lebih tebal dengan damage lebih besar siap menanti Anda di sana.
Kesimpulan

Lost Soul Aside bukanlah game action yang buruk, itu yang bisa kami pastikan. Bahwa di dalam inti yang sebenarnya, ia hadir sebagai game action yang tidak hanya punya kedalaman tersendiri untuk dikuasai, namun cukup bisa dinikmati. Walaupuni demikian, sulit rasanya untuk tidak mengakui bahwa untuk sebuah game yang diracik selama 9 tahun lamanya, kami benar-benar tidak bisa melihat, merasakan, dan menjustifikasi apa yang membuat proses pengembangan tersebut berjalan begitu lamanya dengan hasil akhir seperti ini. Satu-satunya hal yang terasa istimewa dan pantas yang dirayakan hanyalah replayability-nya terutama bagi mereka yang menikmati sistem pertarungan yang ia usung.
Karena tidak perlu mata seorang gamer veteran untuk mengerti dan memahami bahwa ada begitu banyak hal di dalam Lost Soul Aside yang pantas untuk dipertanyakan. Sulit untuk mengesampingkan rasa penasaran apa yang sebenarnya terjadi selama proses pengembangan 9 tahun sehingga game ini masih dirilis dalam bentuk yang masih tekesan kasar di banyak tempat dengan inkonsistensi kualitas yang masih terasa kentara. Apalagi beberapa mekanik yang seharusnya menarik seperti terbang atau memanggil Arena dalam ukuran naga yang seharusnya hadir dalam sebuah sekuens yang sudah terencana sebelumnya.
Bagian menjengkelkan lain? Ketika game ini memaksakan diri untuk punya sesi platforming, namun tidak menyediakan sebuah sistem kamera yang memfasilitasi hal tersebut. Tidak hanya itu saja, Lost Soul Aside juga menjadi salah satu dari sedikit game action dimana kami berujung tidak nyaman mencicipinya di 30fps. Dari kecepatan kamera dan keseluruhan sensasi kemulusan seolah berbeda jauh signifikan antara mode Quality dan Performance.
Kami sendiri merekomendasikan Anda untuk mencicipi Lost Soul Aside ketika harga yang ia patok sudah mulai bersahabat di dompet, apalagi dengan kondisi cerita yang tidak cukup penting sehingga Anda butuh menghindari spoiler secepat mungkin. Karena pada akhirnya, Anda tidak akan datang untuk elemen lain apapun selain mekanisme pertarungan yang ia usung, yang sayangnya masih menyisakan ruang misteri besar soal durasi pengembangan 9 tahun yang harus ia tempuh.
Kelebihan

- Animasi pertarungan terlihat keren
- 4 varian senjata punya perbedaan yang signifikan satu sama lain
- Sistem pertarungan punya kedalaman tersendiri terutama mereka yang gemar gonta-ganti senjata
- Beberapa desain lingkungan terlihat memanjakan mata
- Replayability tinggi
Kekurangan

- Kualitas masih terasa kasar dan inkonsisten di banyak tempat
- Cerita fantasi super standar
- OST tidak terasa istimewa
- Hub tidak terasa punya fungsi berarti
- Voice acting menggelikan di beberapa sekuens
- Pertarungan boss ukuran raksasa berujung menyebalkan
- Gimmick boss yang dibuat kebal untuk mengeksekusi serangan spesial tiap kali lapisan bar HP menghilang sangat menjengkelkan
- Pacing bebeapa area terasa terlalu panjang
- Beberapa aksi istimewa seperti aksi terbang berujung sekadar animasi pasif
- Aksi platforming yang bisa menimbulkan rasa frustrasi dengan mudah di beberapa titik permainan
- Beda kenyamanan memainkan di Quality Mode (30fps) dan Performance Mode (60fps) terasa signifikan.
Direkomendasikan untuk gamer: yang mencintai game action ala Devil May Cry, sudah menunggu 9 tahun dan ingin memuaskan rasa penasaran
Tidak direkomendasikan untuk gamer: yang sudah menunggu 9 tahun dengan harapan sesuatu yang benar-benar istimewa, mengharapkan cita rasa RPG yang lebih kental