Iblis Adalah Pesuruh

Sekali lagi sebagai gamer yang sayangnya melewaktan Raidou di era Playstation 2, m,emainkan versi Remaster ini juga membuka mata kami soal potensi Shin Megami Tensei yang di otak kami, memang lebih banyak terkunci pada seri Persona dan bagaimana cara ATLUS menanganinya.
Walaupun tidak hadir dengan sistem sosial untuk karakter pendukung dan hanya mengusung sistem loyalitas untuk para iblis yang Anda bawa ke medan pertempuran dengan ekstra pengaruh ke reward yang mereka sajikan dan skill pasif yang mereka tawarkan, Raidou justru di mata kami, menjadi salah satu contoh implementasi sistem aksi panggil Iblis yang lebih bermakna daripada sekadar memosisikan mereka sebagai mesin perang.
Benar sekali, bahwa mereka juga menjadi bagian yang bisa mempengaruhi dunia manusia itu sendiri. Setiap iblis yang muncul di Raidou Remastered tidak hanya dibedakan dari kategori elemennya saja, tetapi juga fakta bahwa mereka masing-masing punya skill aktif yang hanya bisa digunakan pada saat eksplorasi saja. Anda bisa menyederhanakannya sebagai “kunci” untuk ragam puzzle dan situasi yang mungkin Anda temui.
Bahkan atas nama kemudahan eksplorasi, Anda akan mulai mempertimbangkan hingga memastikan bahwa Anda akan memiliki setidaknya satu varian dari setiap skill eksplorasi yang ada, jaga-jaga jika Anda membutuhkannya. Ada iblis yang mampu membaca pikiran manusia, mampu terbang, mampu membekukan air dan hati yang tengah panas, menggoda manusia untuk berubah pikiran, menggeser objek yang besar, hingga yang mampu mencari clue dan item di lokasi spesifik layaknya detektif. Anda bisa mengeksekusi skill ini selama Anda memiliki iblis di dalam roster yang memang mempunyai kemampuan tersebut. Berita baiknya? Anda tidak perlu menggonta-ganti secara manual, dimana si game akan secara otomatis mengganti sang iblis yang dibutuhkan, membuat proses ini lebih sederhana.


Menariknya lagi? Raidou juga memungkinkan Anda untuk memilih dan memanggil summon spesifik untuk sekadar menemani aksi jalan-jalan Anda, yang juga mengikuti skala mereka pada saat bertarung. Walaupun terlihat tidak punya fungsi berarti, namun bagi kami yang terbiasa dengan Persona, ini menambah sensasi lebih imersif apalagi mengingat setiap dari mereka punya animasi berjalannya sendiri.
Bahkan Anda akan diberi kesempatan untuk memisahkan diri Anda dari sang iblis dan mengendalikan sang iblis tersebut secara terpisah. Sebagian besar kebutuhan untuk akses fungsi ini memang terikat pada puzzle tertentu, namun tetap tidak bisa dibantah, ia terasa dan terlihat keren saat dilakukan. Apalagi mengingat bahwa sesuai lore, para manusia tidak bisa melihat dan berinteraksi dengan para iblis ini.

Maka atas nama menyibukkan diri dan bukan sekadar berjalan-jalan hanya untuk mencari item rahasia semata, Raidou juga akan disibukkan dengan segudang misi sampingan bernama Case Files yang tentu saja cocok denga statusnya sebagai salah satu investigator di salah satu kantor detektif. Case Files ini seperti yang bisa diprediksi, menjanjikan ragam reward yang menarik untuk dikejar. Setiap file ini juga datang dengan deskripsi yang cukup jelas soal runtut hal yang perlu Anda lakukan jika ia menuntut aksi atau sekuensi spesifik untuk diselesaikan. Anda bahkan akan betemu dengan kasus penjumlahan dengan angka jutaan yang tersebar di beberapa lokasi.
Walaupun terdengar sederhana, kami menyukai gameplay loop yang ditawarkan oleh Raidou Remastered ini. Ekstra kesibukan yang didapatkan setiap kali chapter bertambah menjadi ekstra kesibukan yang menarik untuk dikejar, apalagi dengan detail instruksi lengkap dan reward menggoda. Ia juga membuka mata kami untuk sebuah sistem penanganan companion Iblis dalam urusan eksplorasi yang kami harapkan akan muncul di lebih banyak seri SMT, termasuk Persona.
Kesimpulan

Sebagai gamer yang tidak pernah menjajal seri original Raidou, kami harus mengaku bahwa kami cukup terkejut dengan seberapa tertarik dan menikmatinya kami akan pengalaman yang ia tawarkan, nyaris di semua sisi. Jelas setidaknya dari video dan informasi yang kami bandingkan bahwa ATLUS dan SEGA memang menyuntikkan begitu banyak hal baru di sini sehingga untuk pertama kalinya, kami merasa game Ini lebih pantas menyandang kata Remake alih-ailh Remaster bukan karena visualnya, tetapi perubahan gameplay yang diusung. Semuanya dibalut dengan sebuah cerita cukup gila yang mengkombinasikan sisi supranatural dan sci-fi di satu ruang yang sama. Ia bahkan menawarkan tingkat kesulitan baru untuk Anda yang menginginkan lebih banyak tantangan.
Walaupun demikian, bukan berarti game ini hadir sempurna walaupun harus diakui, sebagai sebuah game remaster dari proyek era Playstation 2, ia menjalankan tugasnya dengan baik. Kami merasa bahwa sistem pertarungan seharusnya masih bisa lebih di-modernisasi terutama soal ketersediaan informasi lebih jelas seperti warna, jenis, dan varian serangan proyektil milik musuh misalnya.
Kelemahan lain yang lebih esensial adalah fakta bahwa perlahan tapi pasti, lewat sistem action RPG yang ia usung, Anda jadi memahami bahwa ada “strategi” spesifik untuk skill yang harus Anda hadirkan di setiap iblisn yang Anda racik. Hasilnya? Atas nama kemudahan pertarungan, semua skill set tersebut berubah jadi monoton. Semuanya akan Anda bangun dengan memiliki setidaknya satu jenis serangan elemen untuk mengekspoitasi kelemahan musuh dan setidaknya satu skill healing. Itu cukup untuk membawa Anda sampai akhir permainan tanpa banyak lagi yang harus dipikirkan.
Walaupun demikian, kami sendiri tetap melihat Raidou Remastered sebagai produk game action RPG lawas yang cukup menggoda untuk dijajal kembali di era modern, selama Anda tidak punya kegilaan ekspektasi ia akan hadir dengan level animasi semulus seri Tales modern misalnya. Ada sesuatu yang istimewa dengan begitu banyaknya penyempurnaan yang disuntikkan ATLUS, yang sepertinya akan membuat kembalinya para gamer veteran ke seri ini terbayar manis. Sementara untuk gamer-gamer pendatang baru? Ada sisa-sisa “relic” yang akan membantu Anda mengintip ke era yang berbeda namun punya daya tarik uniknya sendiri.
Kelebihan

- Modernisasi dan suntikan banyak fitur baru dibandingkan seri original
- AI companion yang pantas diacungi jempol
- Cerita cukup gila dengan leburan elemen supranatural dan sci-fi
- Meracik iblis dan senjata yang lebih kuat masih seru dan menyenangkan
- Proses grinding difasilitasi dengan baik untuk Anda yang merasa membutuhkan itu
- Peningkatan visual cukup bisa dinikmati di era modern
Kekurangan

- Iblis jadi punya pakem build yang akan Anda bawa dari awal sampai akhir cerita
- Animasi masih terasa kaku, baik dari Raidou sendiri ataupun musuh
- OST kurang spesial
Direkomendasikan untuk gamer: yang melewatkan seri ini di era Playstation 2, fans berat Shin Megami Tensei
Tidak direkomendasikan untuk gamer: yang memimpikan cita rasa game action RPG ala Final Fantasy XVI atau Tales of Arise, yang senang dengan aspek sosial Persona