Review VV Prism – Dead or Alive Xtreme: Ilusi Cinta dan Berahi!
Page 3

Review VV Prism – Dead or Alive Xtreme: Ilusi Cinta dan Berahi!

Author picture
Author picture

Ilusi Cinta dan Berahi

Seperti game dating sim seharusnya Anda pada akhirnya harus memilih satu di antara enam karakter wanita di sini

Tentu saja, kita tidak bisa menilai VV Prism: DOA Xtreme hanya dari sekadar sisi visual-nya yang memanjakan mata saja. Sebagai genre yang terus dibicarakan dan didorong sebagai identitas, kita tentu harus tetap menilai seberapa baik game ini menawarkan sensasi simulasi kencannya itu sendiri.

Dari sisi karakter, untungnya game ini cukup menarik. Kita tentu saja tidak sekadar bicara soal penampilan saja, tetapi fakta bahwa setiap karakter ini terasa punya kepribadian dan cara berkomunikasi yang juga berbeda. Misaki terasa seperti wanita pekerja keras yang penuh perhatian, Honoka datang dengan charm kekanak-kanakan, Tamaki yang lugas, Fiona yang menggilai Anda sejak awal, Nanami yang tampil bak bawang dengan emosi yang harus “dikupas” lebih dulu, hingga Elise yang terasa profesional dan dingin, namun menarik di saat yang sama.

Perbedaan yang cukup kontras antara setiap karakter yang bisa Anda kencani ini akan cukup untuk membangkitkan sejenis preferensi di diri Anda terlepas dari hanya sekadar tampilan visual saja. Kepribadian ini juga akan mereka tunjukan dalam interaksinya antara satu sama lain dan juga barisan teks smartphone yang biasanya akan mereka kirimkan di momen-momen tertentu. Seiring dengan kedekatan yang mau tidak mau harus Anda pilih di titik skenario tertentu, setiap karakter ini akan berusaha untuk mendekati Anda dengan cara dan gaya bicara mereka sendiri.

Untungnya Prism DOAX berhasil membuat masing masing karakter ini terasa berbeda dari kepribadian hingga cara berkomunikasi
Ia juga punya momen momen kecil untuk mengeksploitasi emosi Anda seperti lewat rasa bersalah misalnya
Akan ada situasi dimana Anda harus memprioritasikan satu daripada yang lain

Sebagai game dating sim yang memang sepantasnya menjual ilusi seperti ini, VV Prism: Dead or Alive Xtreme setidaknya melakukan hal tersebut dengan cukup baik. Bahkan, mereka berhasil menghadirkan eksalasi tersendiri yang cukup untuk membuat Anda merasa menyesal dan bersalah dengan membuat skenario dimana Anda mau tidak mau harus berbohong agar bisa mendekati karakter Venus yang lain, yang kemudian berujung dikonfrontasi di akhir secara terbuka. Kebutuhan untuk benar-benar memilih satu di antara keenam gadis ini juga tidak akan jadi proses yang mudah.

Namun dari sisi mekanik, ia sederhana. Rasa cinta dan kedekatan sang Venus kepada Anda, di luar aksi foto yang kita bicarakan sebelumnya, akan sangat bergantung pada opsi pilihan respon yang Anda ambil saat percakapan atau ketika mereka mengirimkan pesan singkat. Pada akhirnya, sistem ini memang memuat jawaban “Benar – salah”, dimana respon yang buruk akan menurunkan indikator ketertarikan mereka dan begitu juga sebaliknya. Sejauh mata memandang, opsi mana yang benar dan yang salah terlihat cukup jelas dari konteks. Pilihan jawaban dengan kesan mata keranjang, penuh ketidak-acuhan, dan konfrontatif akan dihitung sebagai jawaban yang salah.

Sayangnya, sekali lagi, struktur VV Prism: DOAX sebagai game dating sim yang harus Anda mainkan berkali-kali untuk mendapatkan ending setiap karakter yang ada berujung menyebalkan. Mengapa? Karena semuanya bergerak sesuai dengan garis cerita yang ada. Anda tidak akan diperkenankan untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan Honoka sejak awal misalnya jika Anda menjadikannya sebagai incaran utama. Semuanya harus terjadi dengan momen yang memang disediakan oleh si video game, hanya di saat itu saja.

Sebagai contoh? Kasus Honoka tadi. Mengingat setiap karakter Venus diperkenalkan dalam bentuk runtut, ini berarti Anda tidak akan punya banyak kesempatan untuk “mengenal” Honoka lebih dalam ketika chapter berfokus untuk memperkenalkan Anda karakter seperti Tamaki atau Fiona. Ketika chapter tersebut terjadi, cerita hanya berfokus pada mereka. Padahal jelas sejak awal, Anda tidak ingin mengincar kisah cinta dari keduanya. Anda baru bisa menikmati momen Anda bersama dengan Honoka setelah semua chapter perkenalan Venus sudah selesai dan Anda mulai diberikan opsi kencan. Itu akan terjadi di setiap playthrough.

Variasi yang diberikan oleh game ini di setiap playthrough yang baru juga terhitung minim. Sekuens dan percakapan akan terjadi sama persis dari satu playthrough ke yang lain walaupun akan ada sedikit cabang di sana-sini dimana informasinya juga akan disajikan dalam bentukk chart yang mudah dimengerti jika Anda ingin mengambilnya. Jadi jika Anda penasaran dan hendak membuka ending untuk setiap karakter Venus yang ada, ini berarti Anda harus melewati setidaknya 6 buah cerita yang sama dengan sekuens yang sama.

Tak banyak variasi Anda yang ingin mendapatkan ending 6 karakter ini akan harus melewati sekuens yang sama berulang ulang kali
Ada banyak situasi panas yang terlempar di sesi smartphone ternyata tidak berujung apapun

Satu hal lain yang juga cukup kami kritisi adalah sensasi bahwa ilusi cinta dan berahi yang ditawarkan game ini terkadang berada di posisi yang terlalu kentara ilusi. Anda tidak akan jarang bertemu dengan situasi saling menggoda yang intens antara Anda dan karakter Venus yang ada, namun tanpa ada sekuens atau sekadar cut-scene tindak lanjut dari apa yang mereka bicarakan dan rencanakan. Bayangkan betapa kesalnya kami ketika Nanami secara terbuka mengundang kami untuk melihat situasi kamarnya yang juga secara otomatis kita amini dan menemukan bahwa semua hal tersebut berhenti sampai di sana. TIdak ada sekuens Anda benar-benar melihat kamar Nanami atau mengenalnya lebih personal karenanya.

Sulit untuk mengabaikan kesan bahwa ia terasa seperti game fotografi dengan elemen dating sim alih alih sebaliknya

Situasi fitur gonta ganti kostum yang beberapa datang dalam desain yang super seksi juga kian menguatkan ilusi berahi yang sama. Bahwa tidak akan ada keistimewaan dari memanfatkan kostum tertentu selain hanya untuk memuaskan nafsu Anda saja. Para Venus tidak akan bereaksi untuk kostum yang Anda pasangkan, ia tidak berkontribusi apapun pada kedekatan, dan ia juga tidak dijadikan sebagai bagian dari plot atau mekanik yang seharusnya terasa lebih pantas. Situasi yang kembali membuat kesan yang kami bicarakan sebelumnya, bahwa game ini lebih cocok disebut sebagai game foto-foto dengan elemen dating sim alih-alih game dating sim dengan elemen fotografi.

Kesimpulan

Kami yakin Anda yang sudah mengincar pengalaman untuk mendekati keenam karakter wanita dari Dead or Alive ini bahkan sudah membeli dan memainkan Venus Vacation Prism ini sebelum membaca review ini karena game ini memang harus diakui punya pasar niche yang jelas dan mengerti apa yang mereka inginkan Namun tetap saja sulit rasanya untuk tidak berharap game yang menjual ilusi cinta dan berahi ini bisa jauh lebih asyik dan menggoda di saat yang sama

Kami yakin bahwa semua gamer yang menginvestasikan uang mereka untuk Venus Vacation Prism: Dead or Alive Xtreme tahu apa yang mereka mau dari game ini: yakni menikmati manis dan indahnya desain karakter wanita Dead or Alive dengan lebih dekat. Sesuatu yang akan mereka dapatkan dengan mudah dan maksimal. Dengan enam karakter wanita memanjakan mata yang juga memiliki motivasi dan kepribadian yang berbeda-beda, sisi dating sim-nya sebenarnya tidak terlalu buruk untuk menjual ilusi cinta dan kepedulian yang dibutuhkan. Dengan kelugasan untuk menjual sisi sensualitas yang ada, Anda yang datang dengan motivasi berahi juga akan mendapatkan pemenuhan yang lumayan optimal.

Namun sayangnya, di titik saat review ini ditulis, keseluruhan pengalaman VV Prism: DOAX memang bisa tidak bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang mengasyikkan. Fakta bahwa kesempatan untuk mendekati karakter wanita incaran Anda sangat terbatas di atas sekuens tetap yang akan terjadi di setiap playthrough mudah membuatnya terasa repetitif dan membosankan, apalagi dengan jumlah mini-game yang juga kurang beragam. Semuanya diperburuk bahwa objek dan skenario fotografi Anda juga sama terbatasnya terlepas dari apa yang hendak Anda incar dan tarik. Semuanya dibungkus dengan Katana Engine yang mungkin mampu mendorong detail model karakter dengan baik, namun tetap terasa tidak natural di banyak situasi.

Kami yakin, Anda yang sudah mengincar pengalaman untuk mendekati keenam karakter wanita dari Dead or Alive ini bahkan sudah membeli dan memainkan Venus Vacation Prism ini sebelum membaca review ini karena game ini memang harus diakui, punya pasar niche yang jelas dan mengerti apa yang mereka inginkan. Namun tetap saja, sulit rasanya untuk tidak berharap game yang menjual ilusi cinta dan berahi ini bisa jauh lebih asyik dan menggoda di saat yang sama.

Kelebihan

Oh Nanami
  • Desain karakter wanita khas Koei Tecmo yang memanjakan mata
  • Cukup banyak altenatif kostum dari beragam gaya untuk dipasangkan
  • Keenam karakter Venus incaran terasa punya daya tarik uniknya masing-masing
  • Beberapa momen terhitung berhasil memainkan emosi
  • Opsi teknikal fotografi cukup lengkap
  • Nanami
  • Kualitas VA siap membuat telinga Anda termanjakan

Kekurangan

Game ini butuh lebih banyak variasi mini game untuk meredakan sedikit sensasi repetitif yang tentu akan kian kentara dengan lebih banyak playthrough
  • Fungsi fotografi terasa tidak dimanfaatkan secara maksimal
  • Sekuens cerita selalu sama sehingga mudah terasa repetitif untuk playthrough berulang
  • Mini-game terbatas
  • Banyak percakapan menarik dan menggoda di sesi smartphone yang tidak berujung apapun
  • Implementasi sistem basah dan keringat yang masih terasa absurd

Direkomendasikan untuk gamer: yang mencintai desain karakter wanita dari Dead or Alive, menginginkan dating sim dengan sedikit bumbu berahi

Tidak direkomendasikan untuk gamer: yang menginginkan game dating sim dengan elemen romansa kuat, mudah merasa bosan

author avatar
Pladidus Santoso
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.
Author picture
Editor in Chief
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Next Post

One Response

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest

Level Up Your Gaming News!

Subscribe for the latest gaming news and updates.

Share this website