
Setelah malapetaka yang harus mereka hadapi dengan Battlefield 2042, EA dan Battlefield Studios memang terhitung berhasil melakukan sesuatu yang tepat dengan Battlefield 6. Jumlah pemain aktif yang masif menjadi testimoni dari keberhasilan yang satu ini. Tidak bisa dipungkiri, eksekusi marketing yang terhitung solid juga berkontribusi pada kesuksesan, terutama dengan kemampuannya membedakan diri dengan Call of Duty yang saat ini dipenuhi dengan kosmetik kolaborasi yang terhitung absurd. Namun saat ini Battlefield 6 dituduh “berbohong” untuk urusan yang satu ini.
Seperti yang kita tahu, EA memang sempat berjanji untuk tidak menyuntkkan skin-skin yang berlebihan untuk memastikan cita rasa Battlefield 6 sebagai game shooter militer tetap terjaga. Bahkan mereka melepas trailer khusus untuk “menertawakan” strategi yang sejauh ini memang ditempuh oleh Activision dengan Call of Duty tersebut.
Namun siapa yang menyangka, hanya dalam tiga minggu rilisnya, EA dan Battlefield Studios justru dituduh berbohong dan berujung mengkhianati komitmen mereka untuk menghadirkan skin-skin yang tepat untuk Battlefield 6.
Kesemuanya mengakar pada barisan skin S1 yang ternyata mulai melenceng dari konsep militer realistis yang diinginkan fans. Variasi dari skin-skin ini mulai menyuntikkan warna cerah yang terang-benderang, camo yang penuh corak, hingga implementasi efek neon untuk beberapa di antaranya. Walaupun tidak “segila” Call of Duty yang melebur dari anime hingga Godzilla, namun pendekatan ini tetap dikritik oleh fans, apalagi mengingat umur game yang baru berjalan beberapa minggu.

Di komunitas seperti Reddit misalnya, ajakan boikot bahkan didengungkan dengan tidak memberikan supply atau menghidupkan kembali player-player yang menggunakan skin ini. Mereka yakin Battlefield Studios sebenarnya bisa melngeksekusi konsep ini lebih baik mengingat konsistensi dan keberhasilannya di Battlefield 1.
Bagaimana menurut Anda? Apakah skin-skin ini memang mencederai komitmen skin militer realistis yang dijanjikan Battlefield 6?

