![ps vita - KoKang Gaming](https://kokanggaming.com/wp-content/uploads/2025/01/ps-vita-1024x565.jpg)
Disuntikkan dengan teknologi terbaru yang lebih mumpuni tidak selalu menjamin sebuah produk teknologi akan sukses di pasaran. Bahkan ketika ia menjanjikan performa mentah lebih kuat sekalpun, baik ketika dibandingkan dengan generasi sebelumnya ataupun kompetitor. Tidak percaya? Lihat saja kasus PS Vita dari Sony.
Berbeda dengan PSP yang berhasil terjual puluhan juta unit, PS Vita bahkan disebut-sebut gagal menyentuh angka penjualan 15 juta unit selama masa hidupnya. Salah satu ujung tombak Sony di kala itu yang kini sudah pensiun – Shuhei Yoshida memberikan beberapa alaasan mengapa blunder ini bisa terjadi.
Berbicara di podcast Kinda Funny Games, Yoshida mengungkapkan beberapa alasan mengapa PS Vita berujung gagal. Alasan pertama, ia langsung mengeluhkan hal yang sama dengan yang dikeluhkan banyak gamer – memory cards. Memaksakan memory card dengan teknologi proprietary untuk PS Vita adalah sebuah blunder. Ia membuat banyak gamer harus mengeluarkan uang lebih banyak hanya untuk menikmati handheld ini.
Alasan kedua? Fitur touchpad di bagian belakang handheld yang benar-benar tidak dibutuhkan. Walaupun di masa pengembangan fitur ini terasa menarik, namun implementasinya tak sesiginfikan yang diinginkan Sony. Padahal dengan membuang teknologi ini, PS Vita bisa dijual di harga lebih murah.
Secara mengejutkan, Yoshida mengaku bahwa tim PS Vita di kala itu juga membuang sebuah fitur yang sebenarnya bisa mendorong penjualan, yakni video-out. Idenya adalah membuat handheld ini bisa dihubungkan dengan layar dan dimainkan di sana. Namun fitur ini berujung “dibuang” di versi komersial hanya untuk menghemat beberapa sen saja.
![ps vita1 - KoKang Gaming ps vita](https://kokanggaming.com/wp-content/uploads/2025/01/ps-vita1-1024x576.jpg)
Namun dari semua alasan mengapa PS Vita berujung gagal, Yoshida menyebut bahwa yang terbesar adalah terbatasnya sumber daya Sony di kala itu. Sony di kala itu harus sibuk untuk mendukung sang handheld sekaligus Playstation 3 dan Playstation 4. Situasi ini membuat banyak studio harus memilih mana platform yang harus difokuskan karena sumber daya yang ada tidak cukup untuk memfasilitasi keduanya sekaligus.
Seperti yang kita tahu, keputusan terakhirnya berujung untuk lebih mendukung konsol Playstation 3 dan terutama – Playstation 4 yang baru rilis di kala itu, mengakhiri kiprah Vita di usia yang terhitung muda.
Rumor sendiri meyakin bahwa Sony tengah mengembangkan handheld baru, bukan Playstation Portal, yang ditujukan untuk memainkan game-game Playstation 5 saat ini. Apakah Sony akan mampu menundukkan trauma kegagalan PS Vita? Kita tunggu saja.
Source: VGC
One Response
Ditambah game eksklusif yg berujung tidak menarik dan popularitas mobile gaming yg sedang naik daun, apa yg ditawarkan PS Vita tidak begitu menggoda di kalangan gamer. Jika ada moment terbaik untuk Sony kembali terjun di pasar handheld, strategi ‘adu banteng’ dengan merilis di waktu yg berdekatan dengan Switch 2 rasanya hal yg paling tepat.. atau yg paling buruk. Hasil akhirnya akan sangat bergantung pada library game yg bisa dimainkan di handheld Sony ini nanti serta kebijakan hw/sw yg diimplementasikannya. Jika ada satu sampel produk yg sangat menarik untuk Sony kejar dari sisi desain dan spesifikasinya (terutama layar), maka Retroid Pocket 5 adalah kandidat terbaik.