Fans China Game Gacha – Snowbreak Gelar Protes Karena Promosi Pakai Cosplayer Wanita

Fans China Game Gacha – Snowbreak Gelar Protes Karena Promosi Pakai Cosplayer Wanita

Author picture
Author picture

Budaya cosplay sepertinya menjadi bagian yang tidak tergantikan ketika kita bicara game gacha. Di Indonesia saja misalnya, Anda tidak akan sulit menemukan cosplayer-cosplayer game racikan HoYoVerse yang siap membanjiri setiap event yang ada, terlepas dari apakah ia berhubungan dengan video game yang ada. Di sebagian besar game, hubungan antara kedua bisnis ini begitu kuat, sembari membangun keterikatan penuh simbiosis mutualisme. Siapa yang menyangka, hal ini tidak berlaku di game Snowbreak Containment Zone.

Terlepas dari fakta bahwa ia menjual sensualitas sebagai bagian intergral dari salah satu daya tarik utama yang ditawarkan, fans China Snowbreak Containment Zone ternyata tidak senang ketika gamenya justru berusaha mempromosikan diri menggunakan jasa cosplayer wanita.

Berawal dari komentar salah seorang cosplayer China di masa lalu yang dianggap menyebar agenda “feminisme” hanya karena ia berbagi soal kisah pribadi terkait hubungannya dengan sang ayahn yang buruk, fans China game ini meminta sang developer – Amazing Seasun Games untuk tidak pernah lagi menggunakan cosplayer sebagai media promosi.

Tuntutan yang meluncur tahun 2024 silam tersebut anehnya, diamini dan dijanjhikan oleh Seasun Games itu sendiri. Namun ternyata ada sebuah kelalaian terjadi di tahun 2025 ini.

Untuk mempromosikan game mereka, Seasun Games cabang Jepang tiba-tiba menyewa talenta beberapa cosplayer wanita untuk mempromosikan Snowbreak Containment Zone. Hasilnya sendiri adalah representasi karakter yang terlihat diambil menarik dan elegan.

Dianggap melanggar janji, upaya Seasun Jepang untuk resmi menggunakan cosplayer wanita untuk mempromosikan Snowbreak diprotes fans China.
Tidak hanya protes online, beberapa fans China bahkan mengunjungi kantor Seasun untuk meminta klarifikasi.

Situasi ini tidak hanya memancing keributan di dunia maya saja, dimana sekelompok gamer Snowbreak di China benar-benar mendatangi kantor Seasun secara fisik untuk menuntut kejelasan dan klarifikasi.

Bersama dengan dihapusnya foto-foto promosi resmi ini setelahnya, Seasun Games pun angkat bicara. Mereka sekali lagi menegaskan bahwa mereka tidak akan lagi menggunakan cosplayer wanita untuk mempromosikan Snowbreak Containment Zone di masa depan. Bahwa uang pendapatan yang mereka dapatkan dari para fans tidak akan disalurkan untuk media promosi seperti ini lagi.

Situasi ini tentu saja sangat berbeda dengan beberapa game gacha lainnya seperti NIKKE atau Azur Lane yang justru sangat mengandalkan para cosplayer wanita ini sebagai ujung tombak promosi, bahkan untuk memancing keramaian di ragam event raksasa sekelas Tokyo Game Show misalnya. Keinginan Seasun Games untuk memenuhi permintaan fans dalam proporsi yang dipertanyakan ini membuat mereka jadi anomali yang unik.

Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?

Author picture
Editor in Chief
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Next Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest

Level Up Your Gaming News!

Subscribe for the latest gaming news and updates.

Share this website