Bandai Namco dan Square Enix Tidak Ingin Jadi Bahan Latihan Open AI

Bandai Namco dan Square Enix Tidak Ingin Jadi Bahan Latihan Open AI

Author picture
Author picture

AI memang menjadi bagian teknologi masa depan yang tidak lagi terhindarkan, hampir semua orang menyadari hal tersebut. Walaupun demikian, bukan berarti pertanyaan soal etika yang mengitarinya bisa disingkirkan begitu saja. Ada begitu banyak perusahaan penyedia layanan AI ini yang melatih model mereka tanpa meminta izin dulu kepada sang sumber materi, termasuk perusahaan sekelas Open AI sekalipun. Untuk layanan peracik video mereka – Sora 2, banyak perusahaan Jepang yang mulai balik melawan.

Akar masalahnya memang sangat bisa dipahami. Ketika Open AI terlihat sangat menghormati beragam IP dari perusahaan-perusahaan asal barat ketika ia pertama kali meluncur, layanan Sora 2 mereka sepertinya tidak menghormati IP dari Jepang. Hasilnya banyak user yang berhasil melahirkan video dengan IP karakter Jepang di dalamnya.

Hal tersebut langsung memicu organisasi CODA (Content Overseas Distribution Association) dari Jepang bertindak. Mereka emngeluarkan pernyataan dan permintaan resmi kepada Open AI untuk tidak lagi menggunakan IP dari perusahaan-perusahaan yang berdiri di bawah bendera mereka sebagai bahan untuk melatih AI mereka.

Perusahaan di bawah CODA seperti Bandai Namco, Cygames, dan Square Enix menolak IP mereka dijadikan bahan latihan Open AI terutama untuk Sora 2.

Perusahaan-perusahaan yang dimaksud meliputi nama-nama besar seperti Bandai Namco, Square Enix, Cygames, hingga Toei. CODA sendiri tidak hanya berbicara soal anime saja, tetapi juga video game, film, musik, hingga seri televisi yang berdiri di bawah perusahaan-perusahaan ini.

Aksi Open AI ini dilihat sebagai tindakan yang jelas melanggar hukum copyright internasional di Jepang dimana untuk kasus seperti ini, perusahaan Open AI harus meminta izin lebih dulu. Permintaan CODA untuk tidak melibatkan perusahaan-perusahaan di bawah mereka untuk dijadikan sebagai bahan latihan AI resmi berlaku untuk semua pihak kecuali mereka memutuskakn sendiri untuk memperbolehkannya.

Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?

Author picture
Editor in Chief
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Next Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest

Level Up Your Gaming News!

Subscribe for the latest gaming news and updates.

Share this website