
Dengan kemajuan teknologi engine sekelas Unreal dan Unity saat ini, terutama kemudahan dan serangkaian fitur yang mereka tawarkan, Anda mungkin berpikir bahwa engine-engine in-house milik developer tidak akan lagi relevan. Bukti juga memperlihatkan bagaimana beberapa studio seperti CD Projekt Red misalnya, secara resmi meninggalkan RED Engine mereka untuk sepenuhnya beralih ke Unreal Engine 5. Namun ada pula situasi dimana developer seperti Capcom misalnya, justru mengeruk keuntungan maksimal dari RE Engine mereka. Perusahaan Jepang yang lain – Bandai Namco sepertinya tertarik untuk mengikuti langkah terakhir ini.
Sudah diumumkan sejak tahun 2022 kemarin, Bandai Namco akhirnya berbagi update soal pengembangan in-house engine mereka sendiri yang saat ini masih belum memiliki nama. Pengembangan engine baru ini ditangani oleh tim berisikan 50 orang enginner yang berasal dari banyak developer barat seperti Ubisoft dan Square Enix.
Tiga tahun setelahnya, lewat post sosial media yang ada, Bandai Namco mengkonfirmasikan bahwa proses pengembangan in-house engine ini tidak hanya sekadar berjalan saja, tetapi juga mulai diperlihatkan kepada karyawan-karyawan baru. Mereka bisa menjajal secara langsung engine baru ini dan mencoba meracik game darinya.
◤新人研修紹介 内製ゲームエンジン体験💻◢
— バンダイナムコスタジオ (@BNStudios_info) June 12, 2025
バンダイナムコスタジオでは、内製ゲームエンジンを開発しています💪
今回は研修の一環として、新人エンジニアが内製ゲームエンジンを体験しました!
研修では基本操作を教わった後、シンプルなゲームを制作しました。… pic.twitter.com/KHx660JaNo
Untuk saat ini, Bandai Namco belum memberikan nama untuk engine ini. Namun mereka ingin engine ini bisa berperan besar untuk mempermudah proses pengembangan game mereka sekaligus membuatnya lebih terintegrasi. Engine ini juga disebut-sebut juga didesain untuk mengembangkan game dengan konsep open-world.
Untuk saat ini, belum ada satupun game komersial Bandai Namco yang dibangun menggunakan engine yang masih terus dikembangkan ini. Tentu menarik untuk melihat bagaimana perangkat lunak ini akan bisa mendukung game-game seperti Ace Combat, seri Tales, ataupun Tekken nantinya.
Bagaimana menurut Anda? Apakah lebih baik Bandai Namco mengandalkan engine third party seperti Unreal atau terus melanjutkan pengembangan engine in-house ini?