Selama ia berhasil mencuri perhatian dan rasa cinta gamer, baik dari cerita, mekanik gameplay, hingga desain karakter yang menawan, maka besar kemungkinan sebuah game gacha akan bisa bertahan hidup. Bahkan beberapa kasus seperti HoYoVerse dan Kuro Games misalnya, pendapatan puluhan sampai ratusan juta USD bukanlah hal yang sulit untuk dicapai. Namun di tengah populernya sistem tersebut, sebuah game bernama Duel Night Abyss justru membuang sistem tersebut sebelum rilis
Keputusan sang developer – Hero Games ini tentu saja terhitung gila. Tidak sedikit fans yang justru khawatir bahwa keputusan radikal ini justru berpotensi akan memperpendek usia Duel Night Abyss sebagai game live-service yang kini akan mendasarkan sistem monetisasinya hanya di item kosmetik saja.
Hal tersebut disadari oleh sang produser – Deca Bear dalam wawancara terbarunya dengan situs Automaton. Ia paham bahwa banyak gamer yang justru cemas dengan keputusan ini. Namun ia pribadi percaya bahwa kepuitusan untuk meninggalkan format gacha justru akan menguntungkan tidak hanya fans, tetapi juga mereka sebagai tim developer.
Deca Bear menyebut bahwa salah satu alasan mengapa mereka meninggalkan sistem gacha adalah rasa optimisme mereka bahwa sistem jualan skin dan kostum untuk para karakter saja sudah cukup untuk membangun sistem monetisasi yang solid.
Daripada sekadar mengejar uang lewat banner karakter dan senjata ala game gacha, Duel Night Abyss lebih berfokus untuk memperluas dan memperbesar jumlah pemain yang ada. Mereka percaya jika gamer berujung puas, apalagi dengan rangkaian konten kualitas tinggi yang mereka suntikkan berkala, maka ia juga akan ikut menjamin sistem monetisasi yang sukses untuk jangka panjang.
Studio juga berjanji akan terus mendengarkan feedback gamer terkait sistem monetisasi ini. Duel Night Abyss sendiri rencananya akan dirilis di tanggal 28 Oktober 2025 ini untuk PC dan mobile.
Bagaimana dengan Anda? Termasuk gamer yang tertarik dengan game ini?
