
Horror memang kata yang tepat untuk menjelaskan keseluruhan situasi yang mengitari rumor NetEase Games saat ini. Bahwa setelah bertahun-tahun menggelontorkan uang di begitu banyak studio dan negara, proses divestasi yang dispekulasikan akan terjadi tentu berujung mengancam banyak pihak. Kekhawatiran inilah yang mengitari game RPG terbaru – The Blood of Dawnwalker dari Rebel Wolves.
Apa pasal? Karena studio yang satu ini sempat mengabarkan proses investasi dari NetEase Games di masa lalu. Jika proses divestasi terjadi, maka ada ketakutan game action RPG super ambisius ini berujung dibatalkan.
Untungnya, tidak demikian. Dalam post-nya via LinkedIn, Chief Publishing Officer dan Co-Owner – Tomasz Tinc hadir menenangkan. Ia menyebut bahwa investasi yang dilakukan NetEase ke studio mereka hanya dalam porsi yang sangat kecil. Kepemilikan Rebel Wolves saat ini tetap ada di tangan pemangku kepentingan – Konrad Tomaszkiewicz dan co-owner yang lain.
Yang lebih membahagiakan lagi? Tinc juga memastikan bahwa keseluruhan proses produksi Blood of the Dawnwalker sudah terbiayai penuh, sehingga pengembangan akan terus berlanjut. Mereka tentu saja akan bekerjasama erat dengan Bandai Namco sebagai publisher untuk memastikan babak pertama dari saga yang tengah mereka persiapkan ini terealisasi.

Ini tentu saja jadi informasi yang menenangkan terutama untuk mereka yang menantikan “masakan” seperti apa yang tengah diracik oleh studio yang berisikan mantan-mantan veteran The Witcher 3 ini. Game yang dibuat dengan menggunakan Unreal Engine 5 ini sayangnya masih belum memiliki jendela rilis pasti pada saat berita ini ditulis.
Bagaimana dengan Anda? Termasuk gamer yang menantikan game ini?