
Satu tren super menarik yang sepertinya tengah menyelimuti developer-developer Indonesia adalah keberanian untuk mengeksplorasi konsep “fusion” antara beberapa genre sekaligus dengan eksekusi manis. Tidak lagi sekadar terperangkap dalam kombinasi antara satu genre dengan RPG saja, yang notabene jadi salah satu yang paling aman dan nyaman untuk dieksekusi, ia mulai terjun ke dalam ragam konsep yang terdengar mustahil di atas kertas. Hasilnya adalah sesuatu yang unik, baru, berbeda, dan pastinya layak untuk diantisipasi. Seperti yang tengah ditawarkan oleh Match Morphosis saat ini.
Ada banyak proyek yang membuat game ini terasa istimewa. Pertama, tentu saja karena konsep uniknya yang bekerja dengan begitu memesona. Fakta bahwa kami berujung menghabiskan waktu beberapa puluh menit di booth IGDX 2025 mereka tanpa sedikit pun rasa bosan sudah menjadi testimoni tersendiri. Kedua? Adalah fakta bahwa game yang sudah memiliki pondasi yang cukup matang ini ternyata dirancang oleh developer satu orang bernama Ernes Budiman yang berdiri di bawah bendera Stochastic Walk.
Candy Crush Tapi Rogue Like

Secara mekanik, Anda bisa menyederhanakan Match Morphosis sebagai sebuah game Match-3. Untuk Anda yang tidak familiar, genre ini diarahkan untuk game dimana Anda harus menyusun balok tertentu dalam baris tiga agar ia bisa dihancurkan dan dihitung sebagai poin ala Candy Crush atau Bubble Bobble. Yang membuat Match Morphosis berbeda? Ia meleburnya dengan elemen rogue-like dan RPG di dalamnya.
Tidak perlu terjun terlalu jauh untuk memahami hal tersebut. Sebelum Anda beraksi sekalipun, Anda sudah diminta untuk memilih hero yang akan jadi karakter utama. Tidak hanya berbeda dari sisi desain saja, setiap karakter ini juga akan punya sistem buff uniknya sendiri-sendiri yang tentu saja akan mempengaruhi permainan Anda nantinya.Setiap hero ini juga nantinya akan memiliki set blok yang berbeda-beda untuk dihancurkan di awal.
Di sinilah konsep Match-3 nya bekerja. Bahwa untuk melakukan beragam aksi, dari menyerang, bertahan, hingga mengeluarkan ragam serangan spesial, Anda harus mengaktifkannya via aksi susun baris blok dengan rapi ala Candy Crush yang kami bicarakan sebelumnya. Setiap blok ini akan punya bentuk dan ikon yang berbeda dengan fungsi bervariasi pula. Sebagai contoh? Menyamaratakan baris blok berbentuk pedang misalnya berarti akan menambahkan status attack Anda. Sementara berhasil menyusun blok berwarna biru dan menghancurkan barisnya akan menambahkan angka guard Anda. Guard di sini berfungsi sebagai bar perisai yang butuh dihabiskan lebih dulu sebelum Anda bisa menguras HP musuh ataupun sebaliknya.
Semua baris yang pecah tersebut akan terakumulasi lebih dulu di turn Anda sebelum akhirnya dieksekusi secara bersamaan di akhir turn yang akan ditutup setelah Anda melakukan aksi dalam jumlah spesifik di sana. Kompleksitas juga kian bertambah mengingat desain beberapa blok juga didesain tidak sesecerhana yang Anda bayangkan. Ada jenis blok yang didesain untuk tidak bisa dihancurkan secara langsung dengan hanya membuat mereka berbaris rapi. Ia hanya bisa hilang dari papan jika ada blok terdekat yang musnah, misalnya. Match Morphosis punya beberapa blok seperti ini.
Sisanya adalah menikmati game ini selayaknya game RPG. Aksi yang terjadi di papan Match-3 tersebut kemudian akan diterjemahkan pada aksi dan status si karakter saat melawan para musuh yang memang jadi inti di hampir semua stage. Dengan bentuk pixel-art sederhana di bagian bawah papan, Anda bisa melihat semua informasi yang Anda butuhkan, termasuk jumlah HP dan Guard karakter Anda dan musuh. Anda juga akan diberi keleluasan untuk memilih musuh mana yang ingin Anda hancurkan lebih dulu atas nama strategi.

Ada tiga hal yang membuat kami jatuh hati pada Match Morphosis untuk sesi singkat kami di demo IGDX 2025 ini. Pertama, bahwa selayaknya game Match-3, ia juga menawarkan pengalaman menghancurkan baris blok yang memuaskan. Tidak sedikit situasi dimana aksi Anda menghancurkan baris blok yang sederhana ternyata memicu rangkaian rantai kehancuran yang terus terjadi selama beberapa waktu, mengakumulasikan beragam status dan buff untuk menghancurkan musuh yang ada. Kedua? QOL yang dibutuhkan untuk game Match-3 pun sudah tersedia. Anda yang tengah pusing memikirkan blok mana lagi yang bisa dihancurkan akan diberikan saran setelah beberapa lama terdiam.
Ketiga dan yang paling signfikan? Adalah fakta bahwa ia menawarkan fleksibilitas build yang lumayan mengejutkan. Kami sempat melakukan kesalahan yang terhitung fatal di sesi demo kami dimana blok berbentuk pedang yang notabene adalah fungsi Attack standar berujung kami tukar dengan blok lain saat kesempatan itu tiba. Ini berarti, kami tidak lagi punya solusi untuk menghabisi HP musuh secara efektif. Namun siapa yang mengira bahwa di tengah keteledoran tersebut, kami tetap berpeluang untuk menang lewat eksekusi blok-blok serangan lain yang sedikit tricky namun tetap menawarkan solusi. Ini jadi sesuatu yang cukup membuat kami terkejut dan terpesona di saat yang sama.
Pada Akhirnya, Rogue Like

Maka sisa pengalaman Anda adalah menikmati porsi rogue-like Match Morphosis yang berlaku layaknya desain kebanyakan rogue like saat ini. Bahwa terlepas dari fakta akan ada satu boss di bagian akhir chapter yang butuh Anda tundukkkan untuk bisa bergerak ke area selanjutnya, Anda juga akan dihadapkan pada konsep jalur acak yang bisa Anda pilih di setiap playthrough.
Dengan ikon yang jelas dan mudah untuk dikenali, perjalanan Anda akan berisikan juga kesempatan untuk memperkuat diri. Ada kesempatan untuk misalnya, menambahkan ekstra varian blok ke dalam “deck” Anda atau menggantinya dengan sesuatu yang baru Ada pula area dimana Anda bisa memperkuat efek yang sudah mereka miliki, yang tentu saja membuat buff yang ditawarkan kian efektif. Kami sendiri sempat memprioritaskan untuk terus memperkuat blok berbentuk kapsul untuk terus menawarkan dan memperkuat efek healing yang kami dapatkan atas nama bersiap untuk melawan boss di akhir chapter yang memang didesain menantang.
Sayangnya di titik demo ini, dari diskusi kami bersama dengan tim developer, mereka masih belum menentukan bagaimana mereka akan meracik dan melebur sisi narasi dengan konsep unik di Match Morphosis. Prioritas mereka saat ini masih berada di fase untuk terus memperkaya dan menyempurnakan mekanik yang hendak ditawarkan.
Ruang Dramatisasi Via Animasi Terbuka Lebar

Di mata kami, ada sesuatu yang sebenarnya bisa dieksploitasi lebih jauh oleh Match Morphosis lewat konsep yang ia tawarkan. Benar sekali, animasi. Mengingat apa yang dilakukan si karakter utama di bagian bawah balok permainan bukanlah sesuatu yang bersifat aktif, game ini punya ruang yang besar untuk menyuntikkan animasi pixel-art super indah yang bisa disamaratakan dengan konsep “Jackpot” di mesin slot yang mentereng dan menarik perhatian.
Di bayangan kami, selalu ada ruang misalnya bagi si karakter utama untuk mengeluarkan animasi serangan spesial atau ultimate dengan dramatisasi tingkat tinggi ketika ia berhasil memecahkan blok dalam sekuens tertentu. Atau si game bisa menambahkan satu varian blok spesifik dengan tingkat kelangkaan tinggi yang jika dihancurkan, akan langsung otomatis menawarkan serangan ultimate yang memesona tadi.
Konsep seperti ini akan tidak hanya membuat keseluhan pengalaman Match Morphosis akan terasa lebih intens saja tetapi juga menawarkan kepuasan tersendiri ketika ia tiba-tiba terpicu, apalagi di saat-saat yang sulit dan genting. Namun mengingat game ini saat ini masih ditangani oleh developer satu orang, segala keterbatasan untuk area ini memang bisa ditoleransi. Hanya saja bagi kami, sulit untuk tidak membayangkan seberapa makin kerennya ia akan bisa tercapai dengan sistem seperti ini.
Proses pengembangan Match Morphosis sendiri bisa Anda ikuti via channel Youtube resmi mereka.
 
  
  
  
 
