Bukan sebuah pemandangan yang aneh sepertinya jika kita melihat game live-service yang sempat dirilis berbayar tiba-tiba berubah format menjadi free to play seiring usianya yang menua. Perubahan format seringkali dilihat sebagai strategi efektif untuk menggairahkan kembali komunitas dan jumlah pemain yang tentu saja, esensial. Namun ini tidak akan terjadi di Minecraft.
Hal tersebutlah yang dipastikan oleh Mojang dalam wawancara terbarunya dengan IGN. Bahwa terlepas dari usianya yang menyentuh angka 16 tahun, Minecraft sama sekali tak tertarik untuk berubah format menjadi game free to play.
Executive Producer Minecraft Vanilla – Ingela Garneij menyebut bahwa Minecraft dibangun dengan tujuan yang berbeda sehingga proses monetisasi ala free to play tidak akan bisa mereka aplikasikan dengan baik.
Mereka memang ingin sebanyak mungkin orang menikmatinya, namun hal tersebut dicapai dengan memperluas akses yang ada. Hanya dengan hanya sekali beli, Minecraft bisa dinikmati selamanya, sebuah deal terbaik di mata Mojang.

Mojang yang kini berdiri di bawah bendera Microsoft memang secara konsisten terus menyuntikkan lebih banyak konten dan fitur ke Minecraft yang menua. Salah satunya hadir dalam bentuk update “Vibrant Visuals” yang memungkinkan gamer untuk memilih menggunakan visual tua Minecraft atau versi baru dengan sistem toggle sederhana.
Minecraft juga saat ini masih memegang posisi sebagai game dengan penjualan tertinggi di dunia dengan lebih dari 300 juta kopi terjual lintas platform dari seluruh dunia.
Bagaimana dengan Anda? Termasuk gamer yang berharap Minecraft tetap premium atau berganti menjadi free to play?