Review Cronos – The New Dawn: Kengerian yang Familiar!
Page 2

Review Cronos – The New Dawn: Kengerian yang Familiar!

Author picture
Author picture

Misterius dan Mencekam

Bloober berhasil membangun sebuah dunia yang mencekam, misterius, dan mengundang rasa penasaran di Cronos: The New Dawn.

Salah satu kunci keberhasilan untuk membangun sebah game horror sci-fi yang solid adalah dengan dua kunci utama: kengerian dan rasa penasaran. Kengerian lewat desain dunia yang dibangun dengan ragam ancaman yang ada, serta rasa penasaran untuk membongkar misteri soal apa yng sebenarnya terjadi. Berita baiknya? Cronos: The New Dawn melakukan keduanya dengan sangat baik.

Perjalanan Anda melintasi waktu untuk menyelamatkan jiwa-jiwa ini dari skenario The Change bukanlah sekadar dalam bentuk cerita semata. Untuk setiap bagian cerita yang ada, yang biasanya difokuskan pada satu atau dua karakter yang harus diselamatkan dalam progress yang linear, Anda biasanya berkesempatan untuk mengeksplorasi sang wilayah dalam bentuk sesudah dan sebelum The Change.

Polandia setelah The Change selalu berisikan wilayah yang berantakan, penuh dengan biomass – sejenis kumpulan daging yang menempel di banyak tempat sebagai sarang para Orphan, dan juga lengkap dengan anomali gravitasi yang membuat segala sesuatunya tidak mengikuti fisika bumi yang seharusnya. Ia selalu sepi, mencekam, dan misterius di saat yang sama. Anda paham bahwa ada sesuatu yang terjadi lebih dari sekadar wabah virus di sini. Sementara ketika Anda mejelajahinya sebelum The Change? Anda akan menemukan lokasi “normal” yang akan memberikan Anda insight soal bagaimana wabah ini perlahan mulai terjadi.

Pergerakan lintas waktu Anda juga akan disambut dengan dua kondisi Polandia yang jauh berbeda.
Hampir sebagian besar desain monster yang dihadirkan tidak terasa istimewa.

Orphan sebagai entitas monster yang harus Anda hadapi datang dengan desain yang terhitung standar, kecuali untuk pertarungan boss di beberapa titik cerita. Sebagian besar dari mereka, baik yang datang dalam bentuk humanoid atau yang lebih dekat dengan monster tidak sebegitu menyeramkan dan anehnya hingga Anda akan secara konsisten bergidik ngeri. Justru “asal” mereka – biomass bak daging raksasa yang menempel di begitu banyak tempat yang membuat atmosfer Cronos: The New Dawn punya cita rasa horror lebih kuat. Sulit untuk tidak berharap jika memang akan ada sekuel suatu saat nanti, Bloober Team akan lebih berani menggila dan kreatif dengan desain-desain monster ini.

User-interface yang ditawarkan game ini juga terhitung sederhana dan efektif. Ada beberapa elemen familiar seperti sistem inventory yang ia usung, namun desain keseluruhannya sebagai game survival horror memang terasa standar. Namun standar bukan berarti buruk jika ia bisa menyediakan semua informasi yang Anda butuhkan untuk mengambil keputusan dengan cepat.  Keputusan untuk menyematkan satu fungsi khusus untuk mengakses secara instan fungsi crafting yang ada juga kami rayakan dengan tangan terbuka.

User-interface hadir rapi dan efektif, memberikan Anda kesempatan untuk menangkap informasi dengan cepat.
Sebagai developer veteran game horror, Bloober tahu jelas seberapa efektifnya keheningan untuk meracik atmosfer yang mencekam.

Sebagai game survival horror, audio tentu saja memainkan peran penting. Yang dibutuhkan genre seperti ini justru berkebalikan dengan RPG misalnya yang menuntut pengiring yang mampu membuat atmosfer kian epikj. Yang dibutuhkan oleh game seperti Cronos: The New Dawn adalah keheningan, yang kemudian disulap untuk mengamplifikasi kengerian yang bisa muncul hanya dari suara-suara kecil saja. Berita baiknya? Bloober Team memahami hal tersebut dan mengeksekusinya dengan manis. Dengan ancaman yang bisa ia hadirkan, suara lemah monster di kejauhan sudah siap untuk membuat Anda mengangkat senjata dari kejauhan dengan penuh rasa cemas.

Sementara untuk urusan voice acting? Mengingat ia datang dari studio Polandia, kami sendiri tidak melihatnya sebagai sesuatu yang istimewa. Dengan bahasa Inggris yang kami pilih dan nikmati, ia menjalankan tugasnya dengan baik.

“Dead Space” Terbaik Setelah Dead Space

Crono: The New Dawn adalah game “Dead Space” terbaik setelah Dead Space itu sendiri.

Salah satu cara terbaik untuk menjelaskan gameplay Cronos: The New Dawn adalah membandingkannya dengan game survival horror sci-fi super populer dari EA – Dead Space. Bahkan, Anda tidak akan sulit untuk menemukan kemiripan antara keduanya di beberapa aspek gameplay yang ada, walaupun tetap, game survival horror Bloober yang satu ini datang dengan identitas uniknya sendiri.

Dari mana datangnya komparasi yang satu ini? Dari mekanik paling sederhana seperti aksi Stomp yang bisa Anda lakukan untuk menginjak dan menghancurkan mayat para monster yang bergeletakan. Di awal, ini akan jadi cara paling ampuh untuk memeriksa apakah mereka benar-benar sudah tewas atau akan jadi “kejutan” yang menyambut Anda saat Anda lengah. Namun pada akhirnya, sang karakter utama – Traveler juga akan dibekali dengan aksesoris deteksi kehidupan yang akan menggantikan fungsi tersebut dengan lebih efektif. Kekuatan kaki Anda hanya tersisa digunakan untuk aksi resiko tinggi – menginjak monster hidup yang lewat keputusan strategis, mungkin Anda putuskan untuk dipotong kakinya terlebih dahulu.

Sistem lain yang serupa adalah opsi upgrade untuk pakaian sang Traveler dan senjata yang akan membutuhkan dua buah resource yang berbeda. Pakaian membutuhkan Core yang bisa membuat HP Anda lebih tebal, limitasi inventory Anda lebih lebar, hingga menambah limitasi item pendukung. Sementara untuk upgrade senjata utama yang cukup bervariasi dengan ragam status yang bisa diperkuat, Anda membutuhkan resource lain bernama Energy yang bisa didapatkan dari aksi eksplorasi, membunuh monster, dan menjual barang berharga yang akan Anda temukan di sepanjang perjalanan namun menuntut satu slot inventory hingga Anda menjualnya.

Ada sistem upgrade untuk armor dan senjata dengan dua resource berbeda.
Resource yang Anda temukan di banyak tempat juga diposisikan acak walaupun ada beberapa titik yang fixed sifatnya.

Caranya menangani drop item juga mirip dengan cara Dead Space menanganinya. Dengan konsep kotak kayu yang bisa Anda hancurkan untuk mendapatkan resource, sebagian besar di antaranya akan menghasilkan resource yang acak dengan beberapa lokasi dengan hasil yang selalu konsisten. Perjalanan Anda kedua kalinya saat menyisir kotak yang sama bisa jadi menghasilkan dua hasil yang berbeda, yang bisa menjanjikan Anda item penyembuh, peluru, hingga material yang nantinya bisa Anda gunakan untuk aksi crafting, yang juga akan memainkan peran super penting di sini.

Namun sayangnya, entah karena proses balancing atau sebuah desain yang memang dipaksakan untuk memaksa Anda menjajal semua senjata yang ada, resource yang ia jatuhkan baik dari kotak kayu ataupun pertarungan monster tidak selalu akan menghasilkan sesuatu yang Anda butuhkan di titik itu, bahkan di tingkat kesulitan normal sekalipun.

Sebagai contoh? Gamer-gamer Dead Space sepertinya paham bahwa probabilitas Anda untuk mendapatkan peluru dari senjata yang paling banyak Anda pakai terhitung tinggi. Sementara di Cronos: The New Dawn? Ia secara konsisten acak. Anda tetap akan berpotensi mendapatkan peluru untuk senjata shotgun misalnya, walaupun Anda sudah meninggalkan senjata tersebut di kotak penyimpanan terdekat. Tidak jarang Anda bertemu dengan situasi dimana peluru-peluru yang Anda “panen” justru datang dari senjata yang tidak tengah Anda bawa.

Walaupun demikian, bukan berarti Cronos: The New Dawn tidak menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda sebagai identitas utamanya.

Salah satu yang paling signifikan adalah “Merge” alias aksi gabung yang bisa dilakukan monster untuk memperkuat dirinya. Aksi ini akan otomatis mereka lakukan jika mereka kebetulan menemukan mayat monster yang sudah mati atau sekadar tergeletak di dekatnya. Transformasi menjadi versi lebih kuat ini akan hadir dengan animasi jelas yang bisa Anda kenali hingga Anda bisa memprioritaskan mereka jika Anda merasa butuh untuk melakukannya. Menariknya? Proses peleburan ini bisa terjadi beberapa kali dengan ragam efek, dari tangan ekstra, kemampuan serangan proyektil, hingga tambahan lapisan kulit keras yang membuat Anda harus mencari titik lemah baru. Setiap kali monster berhasil melakukan aksi ini, Anda tahu Anda akan dihadapkan pada situasi pelik yang menguras peluru dan tenaga.

Monster memiliki kemampuan untuk menyerap monster lain yang baru mati atau sekadar mayat yang tergeletak untuk melahirkan varian yang lebih kuat.
Tenang saja, bukan berarti Anda tidak berdaya untuk mencegah hal tersebut terjadi. Api adalah kunci.

Untungnya, game ini tetap menawarkan Anda opsi untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi. Anda punya sebuah item terbatas bernama “Torch” misalnya, yang seperti namanya, adalah sebuah penghasil semburan api dalam lingkup AOE yang bakan menghasilkan dua efek – stun untuk monster yang hidup dan membersihkan total musuh yang sudah mati atau tergeletak agar mereka hilang dan tak lagi bisa diserap. Kedua, Anda juga tetap bisa membuat proses serap ini terhenti sementara dengan melayangkan tembakan yang membuat mereka stagger, seperti aksi tembak charging pistol standar Anda misalnya.

Mengapa aksi lebur ini menakutkan? Karena Bloober Team memosisikan konsep “survival” di game ini lebih serius, bahkan ketika dibandingkan dengan Dead Space sekalipun. Dengan suit yang masih berada di level standar dan belum di-upgrade misalnya, satu serangan dari monster biasa saja sudah cukup untuk membuat bar Health Anda turun di situasi kurang nyaman. Ini adalah game yang memang didesain untuk membuat kritisnya health hingga kematian menjadi sesuatu yang lumrah jika Anda tidak mawas. Bahkan salah satu pesan tutorial in-game yang ia tawarkan eksplisit meminta gamer untuk lebih positif melihat kematian di sini, dimana ia bisa dipersepsikan sebagai ajang belajar mengingat Anda kini bisa mengantisipasi jumlah dan lokasi monster yang memang selalu konsisten.

Bayangkan seberapa paniknya Anda ketika Anda menemukan bahwa game ini juga memuat pertarungan boss di dalamnya. Hampir sebagian besar boss juga didesain dengan ekstra gimmick, dimana alih-alih keseluruhan badan, ia punya titik lemah yang harus dihancurkan. Memanfaatkan seberapa lambatnya gerak Anda dan absennya kemampuan untuk melakukan putar balik instan hingga roll, serangan mereka akan membuat Anda repot jika Anda tidak hati-hati. Untungya Bloober sendiri cukup baik untuk memfasilitasi gamer-gamer yang mungkin mudah kelabakan, apalagi dengan absennya tingkat kesulitan. Hampir setiap area pertarungan boss ini akan diisi dengan resource dan juga ragam objek mudah meledak yang bisa Anda eksploitasi.

Pertarungan boss juga biasanya diisi dengan objek-objek yang akan membantu mempermudah aksi bertarung Anda.
Puzzle? Sudah pasti.

Sisa petualangannya, seperti yang bisa Anda prediksi, akan berisikan kebutuhan untuk menyelesaikan ragam puzzle yang ada. Yang menarik? Tidak kesemua puzzle ini hanya tersedia untuk cerita utama saja. Akan ada puzzle yang menuntut Anda ekstra sibuk sebagai misi sampingan dan motivasi eksplorasii dengan reward sepadan – seperti varian senjata misalnya. Sisa puzzle akan berkutat pada kemampuan Traveler untuk memanipulasi waktu atas nama memperbaiki jalan dan infrastruktur hingga yang menuntut Anda untuk menghubungkan listrik dari satu terminal ke terminal lain. Berita baiknya? Hampir semua puzzle Cronos:The New Dawn ini terhitung mudah dan bisa diselesaikan dengan sedikit aksi observasi belaka.

Bahkan salah satu tantangan Anda saat eksplorasi justru datang dari satu hal – absennya peta. Tidak sedikit desain wilayah yang Anda lewati di game ini, yang notabene bergerak dalam progress yang linear, berujung membingungkan. Bahkan ada satu atau dua area yang terasa seperti sebuah labirin. Ditambah dengan fakta bahwa ia juga memuat beberapa pintu terkunci yang tidak selalu terikat pada cerita utama, Anda akan merindukan dan sangat mengharapkan fitur yang satu ini. Namun tenang saja, tidak akan ada desain lingkungan yang akan cukup untuk membuat Anda sebegitu tersesatnya hingga Anda bingung hendak melangkah ke mana. Anda setidaknya masih dibekali dengan fitur kompas di atas layar ala Skyrim.

Setelah kegagalan yang dialami The Callisto Protocol, sebagai gamer yang begitu mencintai Dead Space, kami tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan kami saat memainkan Cronos: The New Dawn ini. Sebagai game survival horror dengan tema sci-fi, ia menjadi game “Dead Space” terbaik setelah Dead Space itu sendiri. Ada begitu banyak kemiripan, namun di sisi lain, ia tetap berdiri di atas identitas uniknya sendiri. Walaupun kami juga harus mengakui bahwa Cronos: The New Dawn punya lebih banyak varian monster menjengkelkan dan desain perangkap yang siap untuk menguji kesabaran Anda.

Author picture
Editor in Chief
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Next Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest

Level Up Your Gaming News!

Subscribe for the latest gaming news and updates.

Share this website