Sebagian besar gamer di Indonesia sepertinya sudah mengetahui tindak kekerasan brutal yang harus dialami oleh studio game pendukung di Indonesia – Brandoville. Untungnya tidak lebih banyak korban tercipta berkat kesigapan arus informasi soal kedua pelaku – Ken Lai dan Cherry Lai yang sempat hendak membangun studio baru – LaiLai Studios.
Sebagai studio pendukung yang diberi tanggung jawab untuk meracik ragam aset untuk game-game AAA skala besar dari Ubisoft, Microsoft, hingga Sony, kasus kekerasan di Brandoville ini ternyata “terlambat” tiba di telinga para pemangku kepentingan.
Berkat laporan dari channel Youtube – Poeple Make Games, berita kekerasan ini akhirnya masuk ke perusahaan-perusahaan besar ini. Kesan bahwa reaksi bergerak lambat karena kasus ini datang dari studio kecil dan kawasan yang tak identik dengan pengembangan game – Asia Tenggara ini memang kuat.
Namun setidaknya, di antara semua perusahaan tersebut, Ubisoft menjadi yang pertama melemparkan komentar resmi. Ubisoft mengaku sangat menyesali laporan yang mengitari kasus kekerasan di Brandoville ini. Mereka sangat mengutuk segala jenis kekerasan dan mendoakan yang terbaik untuk para karyawan yang terdampak.

Walaupun terdengar seperti bahasa PR semata, namun setidaknya komentar resmi dari Ubisoft ini menguatkan potensi bahwa mereka tidak akan lagi bekerjasama dengan sang pelaku – suami istri Lai yang keberadaannya saat ini masih misterius di masa depan.
Source: Eurogamer