
Terkenal karena prestasi atau terkenal karena sensasi? Siapa yang mengira bahwa di industri se-kreatif video game sekalipun, opsi kedua ini masih terjadi. Tak sedikit kita bertemu dengan situasi dimana diskusi yang mengitari game tertentu justru lebih banyak berkutat karena kontroversi yang ia bawa alih-alih kualitas yang ditawarkan. Hal inilah yang terjadi dengan game action Playstation 5 terbaru – Code Violet.
Hadir dengan trailer perdana yang sayangnya gagal tampil memukau, Code Violet seolah eksis untuk mengisi kekosongan seri terbaru beberapa franchise terpopuler, termasuk Dino Crisis dari Capcom.
Didefinisikan sebagai game action horror third-person, ia akan meminta Anda untuk berperan sebagai karakter bernama Violet Sinclair yang ditarik dari masa lampau oleh perusahaan bernama Aion Bioengineering. Seperti yang bisa diprediksi, usaha Violet untuk bertahan hidup tidak lagi hanya melawan manusia, tetapi para dinosaur yang siap untuk mengingatkan Anda pada Dino Crisis.
Sayangnya, alih-alih antisipasi, eksistensi game ini justru diikuti dengan kontroversi. Alasamnya? Karena pernyataan resmi sang developer – TeamKill Media yang berusaha menjustifikasi absennya rilis Code Violet ke PC via akun sosial media mereka.
TeamKill beralasan bahwa mereka tidak ingin melihat game mereka mendapatkan suntikan mod “nakal”, terutama untuk si karakter utama dan karakter lainnya. Mereka juga beradlih ini adalah bentuk sebuah apresiasi dan penghormatan mereka kepada para VA, visi artistik, serta cerita yang sudah mereka bangun.

Tak ayal lagi, pernyataan ini langsung “memantik” kemarahan gamer-gamer PC yang secara terbuka mengkritik pernyataan dari tim Code Violet yang memang harus diakui, terasa menyudutkan ini.
Code Violet sendiri rencananya akan dirilis eksklusif untuk Playstation 5 di bulan Juli 2025 mendatang. Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?