Menjajal Demo Onimusha – Way of the Sword: Mahakarya Dalam Proses!

Menjajal Demo Onimusha – Way of the Sword: Mahakarya Dalam Proses!

Author picture
Author picture

Capcom memang tengah “menggila”. Developer asal Jepang yang secara konsisten terus menuai laporan finansial yang memecahkan rekor tiap tahun ini tidak hanya sibuk dengan satu atau dua proyek besar saja, tetapi beberapa sekaligus. Dengan rencana rilis di tahun 2026 mendatang, salah satu proyek potensial tersebut adalah franchise yang lama tertidur – Onimusha. Tidak main-main, pengenalan perdananya yang kini dibangun mengandalkan RE Engine sebagai basis hadir memukau sekaligus memancing rasa penasaran di saat yang  sama. Perhatian memang mengarah ke Onimusha: Way of the Sword ini.

Bagaimana tidak? Bukan hanya karena konfirmasi bahwa Capcom akan “meminjam” wajah aktor Jepang ternama – Toshiro Mifune untuk memerankan sang protagonis utama – Musashi MIyamoto saja, tetapi juga upaya modernisasi yang mengubah begitu banyak sisi gameplay dari apa yang kita kenal dari seri original Playstation 2-nya dulu. Kombinasi-kombinasi ini melahirkan sebuah judul potensial yang sepertinya akan memuaskan rasa dahaga kita untuk sebuah game action berbasis melee yang seru. Sesuatu yang bisa saja setara dengan apa yang sempat dicapai oleh From Software dengan Sekiro: Shadows Die Twice.

Rasa penasaran kami untungnya sedikit terobati berkat kesempatan untuk menjajal demo singkat yang dipersiapkan Capcom langsung di ajang Thailand Game Show x Gamescom Asia 2025 yang berlangsung minggu lalu. Apa yang kami jajal langsung membuatnya meroket menjadi salah satu game yang paling kami antisipasi di tahun 2026 nanti sekaligus percaya atau tidak, judul game terbaru Capcom yang paling menarik.

Bukan Souls-Like

Tenang saja, setidaknya dari sesi demo kami, Onimusha: Way of the Sword tidak terasa seperti game Souls-like dan lebih ke arah game action melee.

Dengan hanya melihat beragam trailer yang ada, sepertinya sangat mudah untuk menyimpulkan bahwa Onimusha: Way of the Sword adalah sebuah game Souls-like, baik dari mekanik hingga tingkat kesulitan yang ia tawarkan. Walaupun kami jelas tidak bisa meramal seperti apa versi final yang akan ia usung, namun dari sesi singkat kami, Onimusha: Way of the Sword lebih cocok didedinsiikan sebagai game melee-action. Tenang saja, ia tidak sebrutal yang Anda bayangkan.

Memang ia mengusung sistem ala Sekiro seperti kemampuan untuk melakukan parry dan juga resource seperti posture yang akan membuka musuh pada animasi serangan critical yang lebih mematikan. Namun untuk inti sensasi yang ia usung, Onimusha: Way of the Sword lebih terasa seperti game action pada umumnya. Sebagian besar musuh kroco yang Anda temui akan bisa Anda habisi dengan beberapa serangan saja. Mereka juga tidak menghadirkan damage yang benar-benar fatal jika Anda sedikit kehilangan kewaspadaan. Bagian terbaiknya? Ruang untuk melakukan parry yang diusung oleh game ini juga terhitung besar.

Tentu saja, Capcom tidak memberikan informasi lebih jauh soal tingkat kesulitan apa yang kami jajal di sesi demo ini dan apakah ia akan merepresentasikan tingkat kesulitan yang sama di versi final atau tidak.

Namun dari apa yang kami jajal, Onimusha: Way of the Sword berujung jadi game action yang lugas. Datang, bunuh, dan serang atas nama menghabisi posture atau nyawa para musuh secara langsung akan dilakukan dari satu area ke area lainnya. Bahkan, di sesi demo ini, Anda tidak akan “dipaksa” melakukannya. Tidak ada sistem kunci area al Devil May Cry misalnya yang seringkali Anda meminta Anda menghabisi semua musuh lebih dulu sebelum Anda bisa berlanjut ke area selanjutnya. Seolah jadi surga untuk para speedrunner, sesi demo ini memungkinkan Anda untuk melewati sebagian besar para kroco untuk hanya bertarung melawan boss yang menunggu sebagai penutup.

Yang paling mengejutkan adalah sensasi kendali si Musashi sebagai protagonis utama. Ia berujung tidak “seringan” yang kami bayangkan, dimana ia bergerak secepat Sekiro misalnya. Anda akan merasakan pergerakan yang lebih lambat di kontroler Anda, dimana ada sensasi bahwa setiap ayunan pedang yang ia lemparkan, serangan normal ataupun Heavy, memang didesain untuk meninggalkan kesan kuat di dalamnya. Gerak lari dan serangan cepat saat bergerak yang ia usung juga akan terasa punya beratnya sendiri alih-alih sesuatu seperti aksi Devil May Cry atau Sekiro, yang notabene jadi pembanding yang rasional. Bagi gamer-gamer yang sempat mencicipi seri Onimusha original di Playstation 2, sensasi ini akan terasa familiar di luar sistem kamera yang tidak lagi bisa dikategorikan serupa.

Untuk konten sesi demo ini, Anda masih belum punya akses untuk serangan range sehingga satu-satunya cara untuk menghabisi musuh yang memanah Anda masih terbatas pada solusi mendekati mereka dan menyerang mereka dari dekat. Tapi, bukan berarti Musashi tidak dipersenjatai ekstra kemampuan apapun.

Dengan tiga buah ikon yang jelas terlihat di bagian kanan bawah layar, aksi Anda akan didukung dengan beberapa opsi untuk memperkuat Musashi secara instan. Pertama, ada serangan istimewa yang bisa diposisikan bak skill aktif di game RPG, dimana dengan resource yang cukup, Anda akan bisa mengeksekusinya untuk damage besar dengan efek Souls yang akan bisa Anda raih dan serap.

Kedua? Aksi parry yang Anda picu tidak hanya akan membuka ruang pertahanan musuh saja, tetapi juga mengakumulasikan sejenis efek api di pedang Anda. Begitu bar yang diisi lewat aksi parry tersebut penuh, pedang Anda akan memamerkan efek api biru yang tentu saja menghasilkan damage serangan yang lebih besar. Sesi demo ini juga memuat ikon ketiga yang sayangnya, tidak bisa kami picu dan karenanya, jelaskan secara detail seperti apa efek yang ia janjikan.

Walaupun terasa “berat” dan lambat, keseluruhan sensasi pertarungan Onimusha: Way of the Sword terasa sangat memuaskan.

Lantas, apa yang membuat sistem pertarungan Onimusha: Way of the Sword berujung terasa begitu istimewa? Salah satunya tentu saja  karena efek mutilasi yang akan terpicu ketika Anda menghabisi para musuh ini saat posture mereka habis. Melihat bagaimana serangan lambat Anda memotong tubuh mereka dengan rapi, lengkap dengan efek getar DualSense, memuat Anda merasa kuat dan signifikan sebagai seorang karakter utama. Dikombinasikan dengan sistem pertarungan berbasis melee dan parry yang juga solid dan rapi, ia hadir sebagai game melee action yang memesona.

Rasa puas ini juga muncul dari hal-hal kecil seperti efek parry seraangan yang berhasil Anda picu misalnya. Daripada hanya sekadar datang dengan bunyi atau efek yang singkat, Onimusha: Way of the Sword membiarkan animasi tangkis ini tertahan beberapa saat dengan efek gesekan pedang yang menemaninya. Walaupun terlihat remeh temeh, namun keputusan untuk “menahan” efek ini sedikit lebih panjang daripada kebanyakan game pertarungan katana yang lain berujung ikut memperkuat sensasi ini, apalagi ketika ia seringkali diikuti dengan hancurnya posture musuh yang lagi-lagi, diikuti dengan animasi mutilasi yang rapi.

Author picture
Editor in Chief
Pladidus sudah berkecimpung selama 14 tahun di industri media game Indonesia dan selalu bersemangat untuk merekomendasikan Suikoden II kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Next Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest

Level Up Your Gaming News!

Subscribe for the latest gaming news and updates.

Share this website