
Seperti segala sesuatu yang punya sisterm menang dan kalah di akhir, eSports juga tidak terhindar dari bisnis perjudian. Kenyataan yang satu ini memang tidak terbantah, apalagi jika kita berbicara soal besar perputaran duit di setiap judul game eSports yang punya turnamen raksasanya sendiri, termasuk game Riot Games seperti League of Legends dan Valorant. Setelah bertahun-tahun bersikukuh untuk menghindari dan melarang segala jenis konsep sponsorship dari situs taruhan seperti ini, RIot Games akhirnya melunak.
Lewat blog post resmi mereka, Riot Games akhirnya mecabut laragan sponsorship dari situs-situs taruhan eSports untuk tim Tier 1 League of Legends dan Valorant.
Setelah bertahun-tahun “melawan” gagasan ini, Riot Games akhirnya menyerah. Mereka mengaku bahwa terlepas dari penolakan seperti apapun yang mereka lakukan, situs judi ini tetap akan bertahan. Bahkan Riot mencatatkan data bahwa ada perputaran uang taruhan bernilai lebih dari USD 10 miliar di tahun 2024 hanya untuk game mereka saja – League of Legends dan Valorant.
Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membuka diri terhadap situs-situs seperti ini sembari berjanji akan tetap berkomitmen menjaga transparasi dan integitas ekosistem eSports mereka. Keputusan tersebut mereka ambil setelah mendengar permintaan dari tim-tim esports mereka.
Juga atas nama menjaga kenyamanan penonton, Riot Games juga berkomitmen untuk tidak mencantumkan logo, menyiarkan iklan, atau mempromosikan situs-situs taruhan ini, bahkan yang sudah menjadi sponsor sekalipun, di channel resmi turnamen mereka pribadi. Logo-logo yang sama diperkenankan untuk diperlihatkan dan dipamerkan di channel lain, misalnya milik para tim proy yang ada.

Dibukanya aliran dana sponsor yang baru ini juga diyakini Riot Games akan menguntungkan ekosistem eSports Tier 2 yang saat ini memang masih menikmati hanya porsi kecil pundi uang saja. Kerjasama seperti ini diyakini akan bisa meningkatkan total jumlah hadiah, membangun turnamen baru, hingga membangun sistem pelatihan yang lebih baik untuk para pemain yang ingin menuju ke arah pro.
Beberapa game eSports lainnya yang punya ekosistem lebih terbuka memang sudah menyambut para situs taruhan ini lebih cepat dibandingkan Riot dan sejauh ini, hadir tanpa banyak masalah.
Bagaimana menurut Anda situasi ini?